News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Lima Dampak Kucuran Dana Baru 95 Miliar AS dari AS untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Ukraina mempertahankan Kota Chasuv Yar, Ukraina selatan

Dari konflik yang diciptakan elite-elite AS dan sekutunya di mana-mana selama bertahun-tahun, yang paling banyak mereguk untung adalah industri militer.

Mesin-mesin pembuat senjata mereka terus berputar, menopang perekonomian AS dan ini menjadi lingkaran politik yang tak pernah putus.

Kedua, gelontoran dana dalam wujud senjata itu sudah pasti akan memperpanjang konflik di Ukraina, Israel-Palestina, dan menaikkan ketegangan di Taiwan dan Laut China Selatan.

Memperpanjang konflik Ukraina-Rusia artinya akan terus membuka jatuhnya korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur di wilayah ini.

Presiden Ukraina Volodymir Zelensky memperlihatkan rasa senangnya atas keputusan kongres AS ini, dan berterima kasih kepada Washington.

Dia mengatakan para anggota parlemen AS telah bergerak untuk menjaga sejarah tetap berada di jalur yang benar, dengan mendukung negaranya. 

"RUU bantuan AS yang penting yang disahkan har ini oleh DPR akan mencegah perang meluas, menyelamatkan ribuan nyawa, dan membantu kedua negara kita menjadi lebih kuat," tulis Zelensky di akun X.

Pasukan tank dari negara-negara NATO dalam latihan perang di Latvia pada November 2022. (Reuters)

Ketiga, kucuran bantuan ke Ukraina ini akan melanggengkan konflik dan ketegangan di Eropa Barat maupun Eropa Timur.

Rusia dan sebagian kecil negara eks Soviet yang mempertahankan hubungan baik dengan Moskow, melawan tekanan kuat Uni Eropa serta agresifitas NATO.

Sejumlah negara yang tadinya netral, seperti Swiss, Swedia, dan Finlandia, mulai bergeser dan menjadi kian agresif mengikuti langkah NATO ke Eropa Timur.

Hanya Hongaria, anggota Uni Eropa, yang masih bersikap kritis, menentang hampir semua langkah provokatif Uni Eropa terhadap Moskow.

Keempat, bantuan dana baru AS ke Israel sudah pasti memperpanjang krisis kemanusiaan di wilayah Palestina.

Permusuhan akan semakin meningkat di Lebanon Selatan, Suriah, Irak, dan juga konflik terbuka Israel-Iran kian lebar peluangnya.

Sementara bantuan ke Asia Pasifik, terutama ke Taiwan, akan membuat konflik politik AS dan China akan semakin kencang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini