News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Mengapa Produk Barat di Rusia Tetap Eksis Meski Ada Sanksi Berat ke Rusia?

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Moskow, Rusia.

Pada akhir Maret 2022, ketika skala eksodus perusahaan dari Rusia menjadi jelas, Moskow melegalkan impor parallel.

Ini adalah mekanisme bisnis ketika produk tersedia lewat importasi, tapi sebenarnya produk-produk itu disediakan tanpa izin pemilik merek dagang.

Impor paralel tidak dilarang berdasarkan hukum internasional dan diizinkan oleh beberapa negara untuk barang tertentu, termasuk Jepang dan Inggris.

Umumnya digunakan untuk memastikan pasokan obat-obatan penting. Tapi di Rusia telah memperluas daftarnya ke barang-barang konsumsi yang lebih umum.

Hasil surve ini diungkapkan Justine Nolan, Direktur Institut Hak Asasi Manusia Australia di UNSW Sydney.

Ketersediaan produk Apple, yang sering kali terkena sanksi barat, memberikan contoh tipikal bagaimana rezim impor paralel Rusia bekerja dalam praktiknya.

Pengecer produk Apple terbesar di Rusia, re:Store, tutup selama beberapa bulan sejak pecahnya perang, guna menilai situasi.

Ketika re:Store dibuka kembali pada September 2022, ritel tersebut telah mengubah namanya menjadi Restore.

Mereka memperluas jangkauannya, tidak hanya menjual produk Apple tetapi juga pengering rambut, konsol game, dan peralatan rumah tangga pintar dari produsen lain.

Jurnalis Al Jazeera menelepon layanan konsumen Restore, dengan cara menyamar sebagai pelanggan, mendapatkan informasi mereka menjual produk Apple asli yang bersumber dari Tiongkok dan Dubai.

Importasi produk Apple itu berlangsung tanpa gangguan.  Petugas layanan Restore mengatakan, produsen sadar produknya terus dijual di Rusia, namun menutup mata.

Pemain kecil, termasuk penjual perorangan, juga terlibat dalam penyediaan produk Apple di pasar Rusia.

Logo raksasa energi Rusia Gazprom di salah satu pom bensin di Sofia pada tanggal 27 April 2022. Raksasa energi Rusia Gazprom mengatakan pada 27 April 2022 telah menghentikan semua pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria setelah tidak menerima pembayaran di dalam Rubel dari dua anggota Uni Eropa itu. Presiden Vladimir Putin bulan lalu mengatakan Rusia hanya akan menerima pembayaran untuk pengiriman dalam mata uang nasionalnya, dengan pembeli diharuskan untuk membuat rekening rubel atau tidak mendapat gas. (NIKOLAY DOYCHINOV / AFP)

Pasar Online Jadi Alternatif Penting

Para pedagang di Yandex.Market, malah berpromosi akan mengirimkan pesanan dalam dua jam sejak order masuk.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini