TRIBUNNEWS.COM, POLTAVA – Pasukan udara Rusia pada Selasa 3 September 2024 menggelar serangan presisi dengan target pusat militer Ukraina dan para instruktur asing di dalamnya.
Pusat training itu berlokasi di Poltava, Ukraina bagian Tengah. Sebagian besar tenaga ahli militer atau instruktur asing berasal dari Swedia.
Pernyataan resmi militer Ukraina menyebutkan sekira 40an orang tewas, puluhan lainnya luka-luka.
Sumber di lapangan dikutip berbagai sumber menyebut jumlah korban tewas bisa tiga kali lipatnya.
Sebagian kecil foto yang beredar di media sosial memperlihatkan kerusakan hebat di lokasi bangunan yang terkena rudal.
Bangunan besar bertingkat enam itu luluhlantak di sebagian besar bloknya. Dua rudal balistik Iskander menghantam gedung yang jadi pusat pelatihan militer di Ukraina.
Baca juga: Video Zelensky Murka Besar, Kota Poltava Dihantam Rudal Balistik Rusia, Sirine Terus Menyala
Baca juga: Zelensky: Lanjutkan Operasi Kursk, Putin: Ukraina Gagal Total
Volodymir Zelensky hanya menyebut target pengeboman Rusia itu infratstrukur pendidikan dan berada dekat fasilitas rumah sakit Poltava.
Militer Swedia mengirimkan tenaga ahlinya terkait pelatihan pengoperasian pesawat intai dan komunikasi elektronik ASC 890 yang akan disumbangkan Swedia ke Ukraina.
Pesawat itu memiliki radar bergerak, seperti halnya pesawat AWACS yang umumnya dioperasikan negara-negara NATO, terutama Amerika Serikat.
Selain Swedia, hantaman rudal Iskander itu diyakini menewaskan banyak instruktur asing dari Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat.
Sesudah kejadian ini, ada sejumlah pesawat medis atau ambulan dari Jerman dan Swedia, terpantau terbang ke Polandia.
Banyak yang meyakini, evakuasi korban personal militer asing sedang berlangsung dari Poltava Ukraina via Polandia.
Apa yang terjadi sesungguhnya? Benarkah pasukan asing, terutama NATO, benar-benar terlibat dalam perang Ukraina? Apa dampak peristiwa ini bagi Ukraina, Rusia, dan NATO?
Pukulan mengejutkan datang lagi pada Rabu 4 September 2024. Dmitri Kuleba, Menteri Luar Negeri Ukraina dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya.