Alasannya apa, belum diketahui persis. Namun pengunduran Kuleba ini memperlihatkan semakin rapuhnya kekuasaan Volodymir Zelenksy di Kiev.
Zelensky sebelumnya telah memecat Kepala Staf Angkatan Udara Ukraina, Jenderal Nikolay Oleshchuk menyusul rontoknya sebuah jet tempur F-16 Ukraina pada 26 Agustus 2024.
Hal menarik dari peristiwa Poltava adalah mengenai kehadiran orang-orang Swedia di pusat pelatihan itu, serta banyaknya di antara mereka yang tewas akibat hantaman rudal Iskander.
Kementerian Pertahanan Rusia awalnya tidak mengomentari serangan tersebut, mereka akhirnya mengonfirmasi serangan ke target Poltava.
Pernyataan di kanal Telegram Kementerian Pertahanan Rusia mengakui telah dilakukan serangan presisi tinggi terhadap Pusat Pelatihan Gabungan ke-179 Angkatan Bersenjata Ukraina di kota Poltava pada 3 September 2024.
Para instruktur asing telah mempersiapkan spesialis dalam komunikasi dan peperangan elektronik di fasilitas tersebut.
Kekuatan asing itu juga sedang melatih para operator kendaraan udara tak berawak yang berpartisipasi dalam serangan terhadap sasaran sipil di wilayah Federasi Rusia.
Gubernur Wilayah Kherson Vladimir Saldo juga mengklaim dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti, pusat pelatihan tersebut secara efektif berfungsi sebagai pangkalan bagi instruktur NATO.
Pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky telah menggunakan serangan terhadap pusat militer tersebut untuk menuntut lebih banyak sistem pertahanan udara dari para pendukung baratnya.
Media Amerika Serikat, New York Times, mengklaim serangan itu merupakan pukulan hebat yang semakin melemahkan semangat pasukan Ukraina.
Ini hantaman dahsyat baru mengingat pasukan Kiev telah mengalami kemunduran tak henti-hentinya di sepanjang garis depan utama di Donbass.
Serangan presisi Rusia itu secara teknis tidak hanya meremukkan infratsruktur militer Ukraina dan menetralkan banyak tentara Kiev.
Lebih dari itu yang efeknya bisa sangat serius adalah jejak dan bukti kehadiran orang-orang asing, spesifiknya personal militer Swedia di tempat itu.
Pemerintah di Stockholm berencana mengirimkan pesawat intai canggih ke Ukraina jika pelatihan dianggap cukup dan personal militer Ukraina sudah siap mengoperasikannya.