Pikko Land Tak Sabar Menunggu Lima Tahun
Pikko berharap dapat memulai kontribusinya menjadikan Kemayoran sebagai destinasi investasi favorit baru
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pikko Land Development Tbk., berharap dapat memulai kontribusinya menjadikan Kemayoran sebagai destinasi investasi favorit baru, tahun ini juga.
Corporate Public Relation PT Pikko Land Development Tbk., Paulus Hasto, memastikan hal tersebut.
"Di lapangan (lokasi pengembangan, red), kami sudah memasang pagar baru dengan citra desain proyek kami," ujar Paulus kepada Kompas.com, Sabtu (29/3/2014).
Dalam catatan Kompas.com, megaproyek yang bakal mereka bangun adalah Grand Kemayoran.
Meski masih nama sementara, namun proyek ini merupakan superblok yang membutuhkan investasi besar dan pengembangan jangka panjang.
Pasalnya, lahan Grand Kemayoran lumayan luas, yakni 26 hektar. Di dalamnya, terdapat beberapa blok peruntukan residensial vertikal, blok perkantoran dan blok pusat belanja serta blok hotel dengan klasifikasi bintang 4 dan lima.
Grand Kemayoran menempati Blok C7, C9, B2, B3, B7, dan B8. Tahap pertama yang akan dibangun adalah properti multifungsi berupa apartemen, hotel, pusat belanja, dan rumah sakit.
Rencananya, PT Pikko Land Development Tbk., akan berkolaborasi dengan PT Lippo Karawaci Tbk.
Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, upaya para pengembang tersebut merintis pembangunan properti di Kemayoran tak akan sia-sia.
Ia memperkirakan kawasan ini akan mengalami ledakan dalam tiga sampai lima tahun ke depan, saat proyek-proyek tersebut dikerjakan dan beberapa sudah beroperasi.
"Dalam kurun tiga sampai lima tahun ke depan, Kemayoran akan sangat menjanjikan," imbuh Hendra.
Bukan tanpa alasan, menurut Hendra, Kota Baru Bandar Kemayoran memiliki potensi luar biasa karena berada di lokasi yang sangat strategis di tengah kota Jakarta, memiliki akses langsung ke Bandar Udara National Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok, serta memiliki aksesibilitas jalan tol Inner Ring Road dan Outer Ring Road.
Berbagai sarana dan prasarana juga telah dibangun, yakni utilitas berupa daya listrik, air bersih/minum, jaringan telepon dan sistem komunikasi sebanyak 20.000 satuan sambungan telepon, dan jaringan serat optik.