Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

700 Juta Orang di Asia Pasifik Kelaparan

Lebih dari 700 juta orang hidup dalam kondisi kelaparan dengan penghasilan 1,25 dollar AS atau sekitar Rp 14.500

Editor: Sugiyarto
zoom-in 700 Juta Orang di Asia Pasifik Kelaparan
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan, kelaparan masih menjadi tantangan besar di kawasan Asia Pasifik.

Lebih dari 700 juta orang hidup dalam kondisi kelaparan dengan penghasilan 1,25 dollar AS atau sekitar Rp 14.500 (kurs 1 dollar AS = Rp 11.600) per hari.

ADB melaporkan pada dasarnya Asia Pasifik dapat memangkas tingkat kelaparan pada tahun 2025. Namun, target tersebut tak mudah dicapai.

Ambang batas kelaparan mencapai 1,25 dollar AS tersebut dinilai terlalu rendah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Lebih dari 1,6 miliar orang hidup dengan penghasilan kurang dari 2 dollar AS per hari dan sangat rentan terhadap risiko kehilangan mata pencaharian, masalah kesehatan, resesi yang berkepanjangan, inflasi, gagal panen, dan bahaya lingkungan. Ketidaksetaraan antar negara di kawasan juga semakin meningkat.

Pada saat bersamaan, mayoritas dari 45 negara berkembang anggota ADB telah masuk kategori negara berpendapatan menengah.

Semua kecuali dua dari mereka diperkirakan akan mencapai status berpenghasilan menengah pada tahun 2020.

BERITA REKOMENDASI

"Tantangan bagi ADB adalah untuk membantu negara-negara berkembang anggota ADB memberantas kemiskinan yang masih ada, mendukung inklusivitas yang lebih besar untuk mengatasi kesenjangan, dan menjadi lebih relevan dan efektif di negara-negara berpenghasilan menengah," kata Presiden ADB Takehiko Nakao dalam pernyataan resmi, Kamis (24/4/2014).

ADB, kata Nakao, akan tetap fokus pada pengembangan infrastruktur. Ini karena infrastruktur memainkan peran penting dalam mengurangi angka kelaparan dan mendorong pertumbuhan inklusif.

ADB juga akan menggandakan investasi pada sektor kesehatan dan pendidikan. Investasi di kedua sektor itu diyakini memungkinkan akses dan kesempatan yang lebih baik untuk semua.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas