BPD DKI dan Jatim Pilih Akuisisi
Pelaku industri perbankan Tanah Air terus mencari cara agar bisa bertahan melawan gempuran bank asing pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Editor: Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku industri perbankan Tanah Air terus mencari cara agar bisa bertahan melawan gempuran bank asing pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tak terkecuali Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Sejumlah BPD bermodal jumbo tengah mencari target untuk diakuisisi. Tengok saja Bank DKI. BPD milik Pemprov DKI Jakarta ini tengah mengincar BPD lain dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun atau Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I.
"Bank DKI akan akuisisi BPD lain. Dananya lewat pemberian tambahan setoran modal ke Bank DKI," ungkap Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI kepada KONTAN, Senin (8/9) lalu.
Kabarnya, Bank DKI ingin membeli BPD Nusa Tenggara Timur (NTT). Eko menambahkan, ambisi membeli BPD lain sudah dibahas dengan pemegang saham, yakni Pemprov DKI.
Sebab, rencana akuisisi ini tergantung terhadap suntikan dari sang pemegang saham. Belum lama ini, Pemprov DKI telah sepakat untuk menyuntikkan dana segar senilai Rp 3 triliun di tahun 2015.
Tapi, dana itu bertujuan untuk memupuk modal agar Bank DKI bisa naik kelas ke BUKU III di tahun depan. Saat ini, modal disetor Bank DKI sekitar Rp 2,93 triliun atau masuk kategori BUKU II.
Ambisi untuk membeli BPD lain juga masuk dalam agenda bisnis Bank Jatim dan Bank Jawa Barat dan Banten (BJB). Ferdian Satyagraha, Manajer Hubungan Investor Bank Jatim, mengatakan, manajemen tengah mendata kinerja BPD lain untuk membentuk aliansi strategis alias konsolidasi.
Bank Jatim mengincar BPD dengan rapor kinerja kinclong namun kesulitan permodalan. "Tapi, rencana itu belum masuk dalam rencana bisnis tahun ini," ucap Ferdian. Rencana akuisisi masih dalam tahap kajian internal dan belum disampaikan ke pemegang saham, Pemprov Jawa Timur.
Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB mengatakan, pihaknya juga tertarik mengakuisisi BPD lain. Alasannya, pilihan akuisisi lebih masuk akal ketimbang arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ingin agar bank BUMN mengakuisisi BPD. "Sampai saat ini, kami belum melakukan pengkajian atas wacana akuisisi tersebut. Tapi kami terus mencermati perkembangan," tutur Agus.
Arahan OJK
Konsolidasi BPD sudah terdengar Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "BPD mengusulkan pembentukan holding untuk memperkuat bisnis mereka," kata Gandjar Mustika, Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK.
Namun, keinginan BPD sedikit berbeda dengan arahan OJK. Gandjar bilang, dalam Master Plan Perbankan Indonesia (MP2I), OJK ingin agar BPD berkonsolidasi dengan bank pelat merah atau bank swasta untuk memperkuat modal dan ekspansi.
Kajian OJK, bank yang masuk BUKU III dan BUKU IV berpeluang mengakuisisi BPD. OJK berharap, akuisisi memperkuat permodalan sehingga membantu fungsi BPD sebagai penggerak ekonomi daerah. (Issa Almawadi, Nina Dwiantika)