Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Simak Kata Analis soal Kinerja Tiga Emiten Telko

Tiga operator papan atas di Indonesia telah mengumumkan kinerja 2014.

Penulis: Sanusi
zoom-in Simak Kata Analis soal Kinerja Tiga Emiten Telko
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga operator papan atas di Indonesia telah mengumumkan kinerja 2014.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah mengumumkan kinerjanya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara induk usaha Indosat, Ooredoo, mengumumkan kinerjanya secara grup dan anak-anak usahanya di portal resmi korporasinya pekan lalu.

Dari laporan keuangan ketiga operator yang menguasai sekitar 85 persen pangsa pasar telekomunikasi di Indonesia itu, terlihat hanya Telkom yang mencatat keuntungan.

Telkom dalam laporan keuangannya mencatat pendapatan sebesar Rp 89,696 triliun, naik 8,11 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp 82,967 triliun.

Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) di 2014 sekitar Rp 45,8 triliun atau naik 8,02 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp 42,4 triliun. Keuntungan yang dimiliki Telkom di 2014 yakni sebesar Rp 14,638 triliun atau naik 3,05 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp 14,205 triliun.

Sementara XL berhasil mencatat pendapatan sepanjang 2014 sebesar Rp 23,56 triliun naik 10 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp 21,35 triliun. Anak usaha Axiata ini sepanjang 2014 membukukan kerugian sebesar Rp 891 miliar berbanding terbalik dengan 2013 yang masih mencicipi keuntungan Rp 1,033 triliun.

Sedangkan Indosat diprediksi memperoleh pendapatan sebesar Rp 24,08 triliun atau naik 1 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp 23,84 triliun. Kerugian yang diderita Indosat di 2014 sebesar 154,8 juta dolar AS atau setara Rp 2,036 triliun berkurang dibandingkan 2013 sebesar 233,4 juta dolar AS atau setara Rp 3,071 triliun.

BERITA REKOMENDASI

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai Indosat dan XL Axiata mengalami kerugian karena banyak berutang dalam dolar AS.

“Indosat memang sudah mencoba mengonversi sebagian utangnya dalam dolar AS ke rupiah. Sementara XL itu karena membeli Axis berutang dalam dolar AS,” ujarnya.

Menurutnya, pertumbuhan yang dialami emiten telekomunikasi biasanya cerminan dari pembangunan infrastruktur dan pemasaran yang dilakukan.

“Kalau dilihat Telkom konsisten dalam membangun jaringan serta pemasaran, karena itu bisa tumbuh dan untung. Indosat selama tahun lalu kan lebih banyak bicara modernisasi jaringan, sementara XL banyak fokus integrasi dengan Axis,” katanya.

Ditambahkannya, pada tahun lalu momentum operator untuk mendapatkan penjualan maksimal juga terbagi-bagi secara seasonal mengingat tak bersamaannya musim libur, Ramadan, dan adanya kegiatan Pemilihan Umum.

“Kalau saya melihat potensi ke depan dari sektor telekomunikasi masih oke, soalnya dari sisi demografi tak akan menyusut,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas