BKPM Genjot Rasio Realisasi Investasi Tiongkok
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menggengot rasio realisasi investasi Tiongkok.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menggengot rasio realisasi investasi Tiongkok. Sebab, dengan melihat data kebelakang yang ada, negeri Tirai Bambu tersebut sangat minim pelaksanaannya dibandingkan rencana awal.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, periode Oktober 2014 hingga Maret 2015 tercatat ada permohonan perizinan investasi dari Tiongkok senilai 13,66 miliar dolar AS. Angka ini, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,6 miliar dolar AS.
Walau meningkat cukup tajam, kata Franky, BKPM juga mencatat kecenderungan rendahnya rasio realisasi investasi negara tersebut. Dimana, periode 2005-2014 hanya 7 persen realisasinya dari rencana investasi yang masuk.
"Dari 10 investor Cina, hanya 1 yang benar-benar merealisasikan investasinya. Ini menjadi pekerjaan rumah BKPM ke depan dalam meningkatkan rasio realisasi investasi Cina dan BKPM akan memberikan pendapingan intensif kepada investor asal Cina dalam proses realisasi investasi," kata Franky dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/3/2015).
Menurut Franky, adanya rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Cina pada pekan depan, diharapkan dapat meningkatkan minat para investor dari Cina. Seperti halnya, saat Jokowi berkunjung ke negara tersebut dan berbicara di Forum APEC pada November 2014, dimana terjadi lonjakan rencana investasi Cina yang masuk yaitu, 6,7 miliar dolar AS sepanjang Februari 2015.
"Tren serupa sangat mungkin terjadi pasca kunjungan Jokowi kali ini. Ibaratnya, Presiden telah membuka pintu minat investasi, tugas BKPM untuk mengeksekusinya," ucap Franky.