Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

PGN Siap Jadi Penyangga Gas Nasional

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) siap menjadi agregator gas nasional atau badan penyangga gas nasional.

Penulis: Sanusi
zoom-in PGN Siap Jadi Penyangga Gas Nasional
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas tengah mengisikan gas ke bajaj di Stasiun MRU IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Selasa (27/1/2015). Pemprov DKI Jakarta berencana akan menambah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Jakarta pusat, untuk mengurai antrian pengisian gas yang semakin hari semalkin bertambah terutama Bajaj. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) siap menjadi agregator gas nasional atau badan penyangga gas nasional. “Karena selama ini PGN sudah melakukan fungsi sebagai aggregator gas atau penyangga gas tersebut,” kata Juru Bicara PGN Irwan Andri Atmanto kepada Tribunnews, Senin (13/4/).

Dalam menjalankan bisnisnya selama ini, PGN mendapatkan gas yang bersumber dari berbagai pemasok dan dari berbagai lokasi lapangan gas. Pemasok gas PGN itu antara lain ConocoPhilips, Medco, Santos dan Pertamina. Harga beli gas dari pemasok di hulu tersebut ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Harga beli gas dari hulu (dari para pemasok itu) berbeda-beda.

PGN kemudian memasukkan gas dari berbagai sumber yang berbeda dan dengan harga beli yang berbeda tersebut dalam “sebuah lumbung”. Dari “lumbung” inilah kemudian PGN menentukan harga kepada pelanggan PGN. Sehingga pelanggan PGN mendapatkan harga yang sama meskipun mereka berada di wilayah yang berbeda. Di sinilah peran PGN sebagai badan penyangga gas itu sudah dilakukan.

Hal itu dilakukan agar industri mendapatkan harga yang sama sehingga daya saing industri sama di antara beda wilayah dari sisi sumber energinya.

Apa yang sudah dilakukan PGN selama ini tersebut menunjukkan bahwa PGN siap sebagai agregator gas atau badan penyangga gas karena sudah berpengalaman puluhan tahun dalam menjalankan fungsi sebagai agregator gas ini.

Hal lain yang harus dipenuhi agar mampu menjalankan fungsi sebagai agregator gas nasional adalah kemampuan untuk membangun dan memperluas infrastrukturngas bumi. PGN saat ini adalah badan usaha terpenting di bidang gas bumi bila dilihat dari infrastruktur yang dimiliki dan dibangunnya.

PGN memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 6.100 kilometer. Ini sekitar 80 persen pipa hilir gas bumi di Indonesia. Dan ini adalah pipa gas bumi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang terpanjang dan terbesar di Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

Wilayah operasi PGN meliputi Sumatera seperti Batam, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan Lampung. Di Jawa Bagian Barat ada di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Selain itu juga di Jawa Timur dan sejak tahun lalu mulai merambah Jawa Tengah.

PGN berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur dan memperluas pemanfaatan gas bumi bagi semua segmen pelanggan. Mulai dari pelanggan rumah tangga, UKM, komersial (mal, hotel, rumah sakit), industri dan pembangkit listrik.

“Sampai saat ini PGN adalah satu-satunya perusahaan yang menyalurkan gas bumi untuk berbagai segmen pelanggan tersebut. Adapun pelanggan rumah tangga itu merupakan mayoritas pelanggan kami,”kata Irwan.

Pelanggan rumah tangga PGN hampir 100 ribu rumah tangga.

Pada tahun lalu misalnya, PGN sudah merampungkan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur gas bumi. Infrastruktur gas bumi tersebut antara lain jaringan pipa distribusi Lampung sepanjang 90 km, pipa Tanjung Uncang-Panaran sepanjang 18 kilometer, pipa Cikande-Bitung sepanjang 30,5 kilometer. Infrastruktur gas bumi yang dibangun tersebut menambah panjang infrastruktur yang sudah selesai dibangun di tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini PGN juga sudah mulai membangun jaringan pipa Duri-Dumai-Medan. Pipa tersebut dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap I Duri-Dumai sepanjang 130 km sudah mulai dibangun dan diharapkan selesai pada awal tahun depan. Selanjutnya akan dilakukan pembangunan tahap II Dumai-Medan sepanjang 395 kilometer.

Pada tahun ini PGN juga menargetkan selesainya pipa Kalimantan-Jawa Tahap I (Kalija I) sepanjang 207 km. Pipa Kalija I tersebut menghubungkan sumber gas dari lapangan Kepodang di laut utara Jawa ke Pembangkit Listrik PLN. Tambak Lorok Semarang. “Sampai per 13 Maret 2015 lalu progress proyek sudah mencapai 49,5 persen,” kata Irwan.

PGN juga memperkuat jaringan distribusi gas yang sudah ada di Jawa Bagian Barat dan wilayah lain lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas