DPR: Petral Bubar, Rakyat Jangan Tepuk Tangan
Kardaya Warnika, menegaskan pembubaran anak usaha Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) belum tentu memberikan dampak positif bagi rakyat.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR, Kardaya Warnika, menegaskan pembubaran anak usaha Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) belum tentu memberikan dampak positif bagi rakyat.
Dengan demikian, Kardaya meminta rakyat jangan senang dulu jika Petral berhasil dibubarkan.
"Rakyat jangan tepuk tangan dulu kalau Petral bubar," ujar Kardaya di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (26/5/2015).
Kardaya memaparkan, dengan adanya pembubaran Petral, harga BBM bisa turun. Pasalnya dalam pelaksanaannya pengadaan yang dinilai kurang efisien oleh Petral sudah digantikan oleh Integrated Supply Chain (ISC) yang langsung berada di bawah Pertamina.
"Harusnya harga BBM jadi murah," ungkap Kardaya.
Kardaya mengingatkan jika Petral dibubarkan harga BBM sebaiknya harus menjadi murah. Jika harga BBM bisa naik lagi, artinya tidak ada dampak nyata dari isu pembubaran anak usaha Pertamina tersebut.
"Biasanya ada sesuatu yang turun, lalu 2-3 bulan balik lagi harga BBM-nya," jelas Kardaya.
Kardaya menambahkan pemerintah seharusnya memperhatikan kebutuhan rakyat, dalam hal ini harga BBM jadi murah."Yang dibutuhkan rakyat harga BBM murah," kata Kardaya.