Faisal Basri: Banyak Pihak yang Menolak Petral Dibubarkan
Faisal Basri memaparkan ada banyak pejabat masa lalu yang bakal tersangkut hasil audit PT Pertamina Energy Trading Ltd
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan ketua tim reformasi tata kelola migas, Faisal Basri, memaparkan ada banyak pejabat masa lalu yang bakal tersangkut hasil audit PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).
Dengan demikian, banyak pihak yang tak menginginkan Petral dibubarkan. "Makanya semua kepanasan, ngomong semua," ujar Faisal Basri di kantor INDEF, Selasa (26/5/2015).
Faisal Basri menyebutkan, hasil audit Petral bakal membawa nama-nama pejabat pada masa kepemimpinan di era mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Faisal menyarankan agar keterlibatan pejabat dengan Petral harus dibatasi.
"Kalau jadi audit investigasi dan forensik kena semua. Mau yang setahun terakhir, lima tahun terakhir. Ini harus dibatasi," ungkap Faisal.
Faisal Basri menyebutkan bahwa Menteri ESDM Sudirman Said saat ini adalah ancaman bagi banyak orang. Apalagi sebelumnya Sudirman pernah menjabat sebagai petinggi di Integrated Supply Chain (ISC) yang secara lantang ingin memberantas mafia migas di era pemerintahan presiden SBY.
"Mau tidak mau Sudirman Said jadi ancaman banyak orang," kata Faisal.
Faisal pun tidak terkejut jika bakal muncul sejumlah nama pejabat dari masa lalu. Faisal juga melihat banyak pihak yang ketakutan akibat rencana audit dan pembubaran Petral tersebut.
"Jadi inilah hiruk pikuk. Hidupkan sarang tawon yang keliyengan ini nggak main-main," ungkap Faisal.
Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, Petral akan dibubarkan secara resmi menunggu hasil audit dari pihak ketiga independen. Tim yang akan mengaudit semua aset Petral rencananya adalah KROLL, investigator asal Inggris.