Bandara Supadio Pontianak Mulai Berbenah
PT Angkasa Pura II (Persero) mulai membenahi fasilitas sejumlah bandara yang masuk kategori internasional di seluruh wilayah barat.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - PT Angkasa Pura II (Persero) mulai membenahi fasilitas sejumlah bandara yang masuk kategori internasional di seluruh wilayah barat. Salah satu bandara yang baru saja menyelesaikan tahap I pembangunan terminal barunya yaitu Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Jika sebelumnya kapasitas terminal Supadio hanya mampu menampung 700 ribu calon penumpang, kali ini bandara kebanggaan masyarakat Pontianak itu bisa menampung hingga 1,5 juta calon penumpang per tahun. Rencananya, jika tahap dua selesai pada 2016, kapasitas total terminal Bandara Supadio bisa melayani 3,8 juta penumpang per tahun.
Untuk pengembangan terminal Supadio tahap I dan II, Angkasa Pura II menggelontorkan dana sebesar Rp 550 miliar. Saat ini, pengembangan tahap I sudah memakan dana hingga Rp 275 miliar.
"Tahap satu kebetulan sudah selesai. Dahulu, jumlah penumpang Bandara Supadio 2,5 juta per tahun. Sekarang lebih baik, dulu kalau kita baru mendarat di Supadio, orang menumpuk di dalam terminal sudah kayak sarden," kata Direktur Utama AP II Budi Karya di Bandara Supadio, Pontianak, Sabtu (22/8/2015)
Budi juga menuturkan, desain Bandara Supadio mengadopsi rancangan bangun ramah lingkungan atau eco airport. Sinar matahari leluasa menyelinap ke dalam bandara sehingga bisa menimalkan penggunaan penerangan.
Saat ini, Bandara Supadio memiliki runway sepanjang 2.500 meter. Runway tersebut mampu melayani pesawat berbadan kecil atau narrow body sekelas Boeing 737-800 atau Airbus 320. Unik, runway tersebut dibangun dengan tiga lapisan yaitu tanah gambut, kayu, dan aspal. Dan ini satu-satunya runway bandara Angkasa Pura II yang memiliki lapisan tersebut.
Budi juga mengaku sudah menawarkan kepada maskapai nasional untuk membuka rute internasional dari Pontianak. Pembicaraan sudah dilakukan ke sejumlah maskapai nasional seperti Lion Air, Batik Air, Jetstar, hingga Garuda Indonesia. Saat ini, maskapai yang sudah terbang ke rute internasional dari Supadio baru Kal Star.
Bandara yang dikelola oleh AP II ini berada pada area kawasan militer, Lanud Supadio. Menurutnya, Bandara Supadio siap setiap saat dipakai take off dan landing jet tempur TNI AU, karena bandara ini jadi pangkalan udara stategis. Bandara di Pontianak ini berbatasan dengan dua negara, yakni Malaysia dan Brunei Darussalam.
Kondisi bangunan bandara juga terlihat masih sangat cerah. Lantai terminal selalu bersih, karena petugas cleaning service berkeliling setiap saat. Namun masih ada beberapa kekurangan, salah satunya yaitu calon penumpang dan petugas bandara yang masih terlihat leluasa merokok di foodcourt bandara, padahal sudah ada tanda larangan merokok. Selain itu, pintu toilet penumpang juga tak berfungsi, sehingga membuat calon penumpang tidak nyaman.
Pesawat Mangkrak
Selain soal rokok dan toilet, ada pemandangan yang kurang mengenakkan ketika baru mendarat di Supadio. Satu unit pesawat mangkrak milik Batavia Air teronggok tak terurus.
Jika sebelumnya Budi Karya membabat habis pesawat mangkrak di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Kali ini dia berjanji pesawat Batavia Air tersebut akan segera disingkirkan.
"Akhir bulan depan pesawat (Batavia) tersebut dipastikan sudah hilang dari bandara Supadio. Sebab, scrapping membutuhkan waktu sebulan," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.