25 BUMN Sambangi DPR Minta Suntikan Dana PMN
Sebanyak 25 direksi BUMN hadir di DPR Komisi VI. Tujuan kedatangan mereka untuk meminta pengesahan PMN
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 25 direksi BUMN hadir di DPR Komisi VI. Tujuan kedatangan mereka untuk meminta pengesahan Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Jadwalnya ada untuk PMN dan deviden tahun 2016, Bu Rini (Menteri BUMN) dijadwalkan hadir," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Teddy Purnama, di gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (5/10/2015).
Sementara itu Ketua Komisi VI, Achmad Hafisz Tohir, mengatakan belum tentu semua perusahaan BUMN yang datang malam ini mendapat suntikan dana PMN. Hal ini masih menunggu rapat yang akan dilakukan Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Jadi saya belum tahu keputusannya," ungkap Hafiz.
Hafiz memaparkan pihak Komisi VI menunggu Rini Soemarno untuk menyampaikan surat dari Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengenai perusahaan BUMN mana saja yang berhasil mendapatkan PMN.
"Jika sudah ada maka akan kita bahas dan kita putuska," papar Hafiz.
Selain 25 perusahaan BUMN, ada 10 perusahaan BUMN yang diundang karena sudah menyetor deviden. Total deviden yang telah diserahkan kepada negara sebesar Rp 34 triliun.
Berikut nama 19 perusahaan BUMN yang mengajukan PMN 2016 secara tunai.
1. Perum Bulog Rp 2 triliun.
2. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Rp 500 miliar.
3. PT SMI (Persero) Rp 5 triliun.
4. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Rp 1 triliun.
5. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Rp 1 triliun.
6. PT Hutama Karya (Persero) Rp 3 triliun.
7. PT Wijaya Karya Tbk Rp 3 triliun.
8. PT Pembangunan Perumahan Tbk Rp 2 triliun.
9. PT Angkasa Pura II (Persero) Rp 2 triliun.
10. PT Jasa Marga Tbk Rp 1,25 triliun.
11. PT PLN (Persero) Rp 10 triliun.
12. PT Geo Dipa Energi (Persero) Rp 1,16 triliun.
13. PT Krakatau Steel Tbk Rp1,5 triliun.
14. PT Industri Kereta Api (Persero) Rp 1 triliun.
15. PT Barata Indonesia (Persero) Rp 500 miliar.
16. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp 500 miliar.
17. PT Askrindo (Persero) Rp 500 miliar.
18. Perum Jamkrindo Rp 500 miliar.
19. PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) Rp 500 miliar.
Sedangkan PMN yang dibayarkan kepada BUMN dalam bentuk nontunai ada enam.
20. PT Perikanan Nusantara (Persero) Rp 29,4 miliar.
21. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Rp 692,5 miliar.
22. Perum Perumnas Rp 235,4 miliar.
23. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Rp 564,8 miliar.
24. PT Amarta Karya (Persero) Rp 32,1 miliar.
25. PT Krakatau Steel Rp 956,5 miliar.