Pipa Injeksi Pertamina Bocor Terkena Alat Berat
Pengerjaan proyek gorong-gorong di Jalan Negara, Desa Simpang Tanjung mengalami insiden yang berimbas pada bocornya pipa Pertamina.
Penulis: Sanusi
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Pengerjaan proyek gorong-gorong di Jalan Negara, Desa Simpang Tanjung, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim oleh Mitra Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, PT Wijaya Perkasa Mandiri, mengalami insiden yang berimbas pada bocornya pipa Pertamina yang dikelola PT Pertamina EP Asset 2 Limau Field.
Kejadian itu berawal ketika pekerjaan penggalian tanah untuk gorong-gorong oleh operator alat berat mengenai pipa injeksi milik PT Pertamina EP di jalur BEL-05.
Akibatnya semburan air formasi hingga setinggi 10 meter tidak dapat dihindarkan.
Warga yang melihat kejadian tersebut segera melapor kepada Kepala Desa Simpang Tanjung, Sudirman dan laporan diteruskan kepada pihak PT Pertamina EP Asset 2 Field Limau.
Semburan dapat dihentikan, dengan mematikan sumber pada pompa injeksi di Stasiun Pengumpul (SP) Belimbing yang terletak dekat dari lokasi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Manager Legal & Relation (LR) PT Pertamina EP Asset 2, Aji Dharmayasa, mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penanganan terhadap kebocoran yang terjadi.
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini sehingga menyebabkan pipa injeksi berisi air formasi yang akan diinjeksikan ke dalam tanah terkena alat berat," ujarnya.
PT Pertamina EP Asset 2 Limau Field menegaskan tidak ada minyak mentah yang menyembur keluar pada kejadian ini.
Menurut Aji, dalam semburan pipa injeksi tersebut berisi air formasi yang memungkinkan terdapat sisa minyak mentah.
"Minyak mentah yang keluar itu merupakan ikutan dari air formasi yang turut mengalir dalam pipa air injeksi. Imbas dari kejadian tersebut, kami sangat dirugikan dan terpaksa harus menyetop aktivitas di jalur pipa, termasuk penyetopan kegiatan produksi sumur BEL-01 yang memiliki potensi 105 bopd, biaya penggantian pipa yang rusak serta pembersihan areal lokasi," tambahnya.
Rencananya Minggu (13/12/2015) ini akan dilakukan penggantian pipa yang rusak, serta melakukan upaya pembersihan pada lahan sekitar.
PT Pertamina EP Asset 2 Limau Field telah memanggil perwakilan PT Wijaya Perkasa Mandiri untuk bertanggung jawab khususnya kepada masyarakat terdampak.
"Kami telah memanggil perwakilan mereka yaitu Dedi Wardhana, Ia berjanji akan menyelesaikan dampak dari kejadian ini," ujarnya.