Menteri BUMN Menilai Saham Freeport Terlalu Mahal
"Yang ditawarkan (Freeport Indonesia) menurut saya terlalu tinggi," ujar Rini.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menilai saham yang ditawarkan PT Freeport Indonesia senilai 1,7 miliar dollar AS, terlalu mahal untuk dibeli.
"Yang ditawarkan (Freeport Indonesia) menurut saya terlalu tinggi," ujar Rini di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Rini pun mengaku belum tahu terkait penilaian saham PT Freeport Indonesia tersebut.
Jika dihitung berdasarkan aset tembaga, Rini menilai komoditas tersebut sedang anjlok harganya.
"Kalau komoditas copper sekarang turun jatuh sangat banyak, harganya (saham) tapi terlalu tinggi," ungkap Rini.
Saat ini seluruh perusahaan BUMN bersama pemerintah sedang mengevaluasi kembali divestasi saham tersebut.
Pihak Danareksa dan Mandiri Sekuritas yang akan melakukan penilaian lebih lanjut.
"Penawaran diberikan kepada pemerintah sedang dievaluasi pemerintah. Kami dari BUMN sedang melakukan evaluasi sendiri, minta masukan dari Danareksa dan Mandiri Sekuritas," kata Rini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.