Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bulog Harus Cek Kualitas Beras Sebelum Menjual ke Masyarakat

“Kami dari Kementerian Sosial (Kemensos) tidak pernah memesan kepada Bulog beras di bawah standar medium, sehingga layak dikonsumsi warga."

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bulog Harus Cek Kualitas Beras Sebelum Menjual ke Masyarakat
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Buruh angkut memindahkan karung beras ke truk yang akan mendistribusikan beras dari Gudang Divre Bulog DKI Jakarta-Banten di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (15/12/2014). Stok beras di seluruh gudang Bulog se-Indonesia saat ini mencapai 1,7 juta ton yang dapat mencukupi kebutuhan selama 7 bulan. Bulog juga berencana melakukan operasi pasar khusus dengan sasaran 15,5 juta rumah tangga berpendapatan rendah selama bulan Desember 2014 untuk menjaga stabilitas harga. KOMPAS/IWAN SETIYAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sudah melakukan kunjungan ke beberapa daerah, seperti Medan, Pekanbaru dan Ternate. Tujuannya untuk memastikan kualitas beras bagi warga penerima.

Hasil dari kunjungan, Khofifah ingin ada peningkatan kualitas beras. Untuk memastikannya, pihaknya meminta pengelola Bulog divisi regional (divre) dan sub-divre agar memfoto beras sebelum didistribusikan kepada warga.

“Kami telah meminta pada Bulog untuk memfoto beras tersebut, sebelum didistribusikan kepada warga masyarakat agar bisa termonitor perjalannya,” ujar Khofifah, Jumat (26/2/2016).

Khofifah menjelaskan pihak Bulog mengambil gambar jikalau ada beras yang sampai ke tangan penerima dengan kualitas tidak sesuai spek yang telah ditentukan. Hal itu, bisa terjadi mengalami perubahan selama dalam perjalanan.

“Kami dari Kementerian Sosial (Kemensos) tidak pernah memesan kepada Bulog beras di bawah standar medium, sehingga layak dikonsumsi warga," papar Khofifah.

Kebijakan pada November akhir tahun lalu, dan mulai Januari ini dilakukan pengepakkan kembali atau repacking di gudang Bulog. Dengan pengepakan tersebut bisa dilihat mana beras yang layak maupun tidak.

“Adanya repacking tersebut, untuk memastikan mana beras layak konsumsi maupun tidak dan ada reposisi bisa atau tidak diterima warga si penerima manfaat," kata Khofifah.

Saat ini, repacking terhadap karung beras yang berisi 50 kilogram. Sebab, selama ini baru sebagian yang bisa terlihat dengan jelas mana-mana saja beras yang bisa didistribusikan dan diterima oleh para penerima.

“Repacking dilakukan terhadap karung 50 kilogram untuk mengetahui kualitas beras mana yang layak dan bisa didistribukan kepada warga penerima," jelas Khofifah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas