Organda: Uber Taksi Bisa Pasang Tarif Murah Karena Investornya Terapkan Strategi Subsidi Silang
Menurut Adrianto, jika hal itu dibiarkan, industri angkutan publik bisa dimonopoli oleh perusahaan raksasa semacam Uber Taksi dan Grab Car.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran aplikasi Uber Taksi dan Grab Car disambut gembira masyarakat urban. Dengan tarif lebih murah, penumpang diantarkan ke tujuan dengan nyaman.
Ketua DPP Organda Jakarta, Adrianto Joko Sutono memaparkan rahasia bagaimana Uber Taksi bisa memberikan tarif murah ke penumpang.
Menurutnya, Uber menerapkan strategi subsidi silang. Perusahaan multinasional tersebut menyuntikan dana ke semua negara yang telah dimasuki Uber Taksi demi menggenjot promosi ke masyarakat
"Mereka melakukan subsidi silang. Negara yang masih dalam tahap promosi diberikan subsidi, jadi tarifnya bisa murah," ujar Adrianto di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (15/3/2016).
Adrianto mengaku tidak senang dengan bisnis semacam tersebut, karena hal tersebut jelas mematikan pengusaha transportasi umum dan bermodal lebih kecil.
Menurut Adrianto, jika hal itu dibiarkan, industri angkutan publik bisa dimonopoli oleh perusahaan raksasa semacam Uber Taksi dan Grab Car.
Selama memiliki modal besar, mereka akan terus melakukan promosi dengan memberikan tarif murah.
"Yang bertahan yang punya modal besar saja. Mereka di-backing sama kekuatan modal yang besar," kata Adrianto.