Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Anggaran Kementerian Banyak Dipangkas, Target Mencetak 2 Persen Wirausaha Baru Terancam Gagal

"Program wirausaha pemula yang bertujuan untuk menciptakan wirausaha baru hampir pasti terdampak kebijakan pemotongan anggaran."

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Anggaran Kementerian Banyak Dipangkas, Target Mencetak 2 Persen Wirausaha Baru Terancam Gagal
KOMPAS IMAGES

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program penciptaan wirausaha baru akan sulit direalisasikan menyusul keputusan pemerintah memotong dan melakukan penghematan anggaran di sejumlah kementerian dan lembaga.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS menjelaskan, pemotongan anggaran akan berdampak langsung pada program penciptaan wirausaha baru.

"Program wirausaha pemula yang bertujuan untuk menciptakan wirausaha baru hampir pasti terdampak kebijakan pemotongan anggaran," kata Prakoso, Rabu (18/5/2016).

Prakoso berkilah hal ini membuat pihaknya sulit meraih target penciotaan dua persen wirausaha yang ditetapkan sejak tahun lalu.

Padahal, sebagai prasyarat untuk menjadi negara maju sebagaimana teori sosiolog ternama David McClelland suatu negara harus memiliki jumlah pengusaha lebih dari dua persen.

Jumlah wirausaha di Tanah Air baru mencapai 1,63 persen dari total populasi penduduk.

"Kami tidak ada pilihan selain menurunkan target wirausaha pemula," papar Prakoso.

Prakoso menambahkan, program wirausaha pemula yang berupa pelatihan dan pendampingan kepada start up tersebut sulit terlaksana tanpa dukungan anggaran yang memadai.

Selain itu, anggaran untuk pendampingan, pendidikan, pelatihan bagi wirausaha pemula juga terancam terpotong signifikan lantaran upaya penghematan anggaran.

Sampai saat ini serapan anggaran di kementerian/lembaga berkisar 25 persen, namun upaya pemotongan anggaran mutlak dilakukan.

Di sisi lain upaya untuk menaikkan kelas atau skala para pelaku usaha mikro ke usaha kecil menjadi semakin sulit untuk dilakukan karena terbatasnya program pendampingan dan pelatihan yang diberikan.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas