PT Pos Hindari Jalur di Bandara Sibuk
"Sekarang kita cari alternatif penerbangan langsung seperti dari Palembang ke Yogyakarta."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ada yang berbeda pada bisnis pengiriman barang PT Pos Indonesia (Persero) selama momen Ramadan kali ini.
PT Pos memilih tak memanfaatkan jalur udara via Bandara Soekarno-Hatta, Banten dan Bandara Juanda, Surabaya.
Pengalaman PT Pos, kedua bandara tadi sangat sibuk, bahkan pada momen tahun baru 2016 sekalipun. Walhasil trafik pengiriman barang mereka malah bisa terganggu.
Mulai Ramadan kali ini PT Pos menempuh pengiriman langsung tanpa singgah di dua bandara tadi.
"Sekarang kita cari alternatif penerbangan langsung seperti dari Palembang ke Yogyakarta," ujar Gilarsi Wahyu Setijono, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Selasa (14/6/2016).
Dalam catatan KONTAN, bulan lalu PT Pos bekerjasama dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Garuda Indonesia akan melayani pengiriman kargo dengan kategori "Dangerous Goods" dan "Valuable Goods" pada barang kiriman milik PT Pos.
Selain mengatur jalur pengiriman, PT Pos memaksimalkan peran para agen pos.
Perusahaan itu telah menambah sekitar 1.000 kurir pengiriman sehinga kini total kurir pengiriman mencapai 3.500.
Keberadaan agen pos tersebut sekaligus menjawab kendala kantor pos yang tak bisa beroperasi penuh. Sebab, agen pos bisa beroperasi selama 24 jam.
Aneka persiapan tadi demi melayani lonjakan pengiriman barang selama momen Ramadan.
PT Pos memperkirakan, aktivitas pengiriman akan melonjak hingga 30% lebih, ketimbang hari biasa.
Meski memperkirakan lonjakan trafik pengiriman, PT Pos tak menjadikan momen Ramadan sebagai ajang mengalap berkah.
Dengan alasan sedang memulai sistem baru, termasuk mengatur jalur pengiriman udara yang berbeda tadi, mereka menjadikan Ramadan kali sebagai periode uji coba sistem.
"Untuk menguji bagaimana kemampuan mengatasi tambahan volume," kata Gilarsi.
Sementara sepanjang tahun ini, PT Pos Indonesia menargetkan pendapatan sebesar Rp 10 triliun.
Target tersebut terbilang fantastis jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun 2015 yang cuma sebesar Rp 4,6 triliun.
Namun PT Pos Indonesia berdalih, mereka sengaja mematok target tinggi supaya bisa mencari tahu kendala bisnis yang dihadapi.
Tujuan utama mereka adalah melakukan investasi dengan berbekal pendapatan yang diperoleh nanti.
Reporter: RR Putri Werdiningsih
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.