Saham Semen Gresik Diprediksi Makin Melemah Setelah Gagal Dirikan Pabrik Baru di Rembang
"Disamping turun karena isu putusan MA, turunnya penjualan semen di September juga berpengaruh"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mahkamah Agung (MA) telah memutuskan bahwa izin pembangunan pabrik semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) di Rembang, Jawa Tengah dibatalkan.
Seiring dengan keputusan tertanggal 11 Oktober tersebut, saham SMGR pada perdagangan sesi pertama kala itu terpantau anjlok hingga 5,83 persen atau melemah 600 poin ke level 9.700.
Padahal pada saat pembukaan perdagangan, berdasarkan data Bloomberg, saham emiten semen pelat merah ini dibuka di level 10.300 dan sempat menyentuh di level tertingginya di level 10.350.
Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang menilai, keputusan MA tersebut memberikan dampak negatif ke pergerakan harga saham SMGR. "Persis, pelemahan karena isu itu," ujar Edwin kepada Kompas.com, Rabu (12/10/2016).
Edwin menambahkan, selain terhantam isu putusan MA, penurunan penjualan semen di September pun akan berdampak negatif pada kinerja perseroan.
"Disamping turun karena isu putusan MA, turunnya penjualan semen di September juga berpengaruh," terangnya.
Edwin pun memprediksikan, pergerakan harga saham SMGR akan bergerak melemah secara bertahap. "Berlanjut melemah secara bertahap," tambah Edwin.
Berdasarkan pantauan Bloomberg, range perdagangan saham SMGR pada Rabu ini berkisar antara 9.825-10.075. Return year to date SMGR turun 12,06 persen. Sedangkan return setahun turun 2,16 persen.
Beroperasi 2017
Sekadar informasi, pabrik semen di Rembang berdiri di atas lahan seluas 55 hektar dengan luasan tambang mencapai 450 hektar. Adapun nilai investasi untuk pabrik di Rembang mencapai Rp 4,45 triliun.
Produksi pabrik semen Rembang yang rencananya akan beroperasi di 2017 ini untuk memenuhi kebutuhan semen di Jateng dan Jabar.
Operasional pabrik semen yang rencananya diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini juga memerlukan pasokan listrik sebanyak 150 megawatt yang akan dipenuhi oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Pabrik semen di Rembang rencananya akan mempekerjakan warga di sekitar pabrik. Di kawasan ring I ada 459 orang, ring II ada 174 orang dan ring III ada 466 orang.
Usai kegiatan penambangan, nantinya akan ada proses reboisasi dan revegetasi. Upaya itu dinilai akan membuat kawasan pegunungan Kendeng jauh lebih baik dengan pasokan air melimpah.
Penulis: Iwan Supriyatna