Ekonomi Digital Indonesia Tak Perlu Takut Akuisisi Asing
"(industri digital) Indonesia terancam kepemilikannya oleh asing. Mau tidak mau harus terima, karena kita terlalu membuka diri sejak 10 tahun lalu."
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengakui perkembangan ekonomi digital terjadi sangat cepat di Indonesia. Karena itu, pemerintah saat ini sedang membenahi perangkat regulasinya terutama untuk e-commerce.
"Percepatan ekonomi digital dan teknologi sungguh luar biasa, kini harus diantisipasi, jangan sampai terlambat," ujar Triawan Munaf di pembukaan Forum Graphic Design Expo 2017, JCC, Kamis (24/8/2017).
Triawan menyebut ancaman yang ada saat ini adalah banyak perusahaan digital dan e-commerce dalam negeri yang diakuisisi perusahaan digital dari luar negeri. Selama 10 tahun ini investor asing sudah mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
"(industri digital) Indonesia terancam kepemilikannya oleh asing. Mau tidak mau harus terima, karena kita terlalu membuka diri sejak 10 tahun lalu," ungkap Triawan.
Dia lalu membandingkan pengembangan ekonomi digital di Tiongkok. Saat itu, negara tirai bambu masih menutup diri dari tren pengembangan ekonomi digitalnya. Tapi kini mereka tumbuh menjadi negara dengan ekonomi digital yang tumbuh pesat.
Salah satu pemain ekonomi digital yang terkenal asal Tiongkok menurut Triawan adalah Alibaba. Perusahaan e-commerce milik Jack Ma ini kini dikenal di semua negara maju.
"Alibaba bisa ekspansi ke Amerika Serikat," kata Triawan.
Triawan mengajak para pengusaha ekonomi kreatif untuk tidak takut menghadapi ekspansi asing ke Indonesia. Hadirnya Badan Ekonomi Kreatif, Triawan yakin bisa mempercepat perkembangan ekonomi digital di dalam negeri bersama pengusaha lokal.
"Kita tidak boleh mengeluh terus, langkah ke depan, agar imbas yang negatif digital bisa kita respon lebih baik," papar Triawan.