Anabatic Siapkan Dana Rp 100 Miliar Lebih untuk Ekspansi Usaha
"Kebutuhan tahun depan akan lebih tinggi, kami menganggarkan belanja modal lebih dari Rp100 miliar," tutur Handojo
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Anabatic Technologies Tbk menganggarakan belanja modal (capex) lebih dari Rp 100 miliar untuk ekspansi bisnis tahun depan.
Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan nilai belanja modal perseroan yang dianggarkan tahun ini.
Presiden Direktur Anabatic Handojo Sutjipto mengatakan, sepanjang September 2017, perusahaan baru menggunakan belanja modal sekita Rp 50 miliar dari total yang dianggarkan Rp 100 miliar tahun ini.
Selain untuk pembelian alat-alat penunjang bisnis, dana yang dialokasikan juga telah digunakan untuk mengakuisisi tiga perusahaan bulan Juni lalu.
"Kebutuhan tahun depan akan lebih tinggi, kami menganggarkan belanja modal lebih dari Rp100 miliar," tutur Handojo usai paparan publik emiten teknologi informasi berkode ATIC tersebut di Gedung BEI, Jakarta, Senin (20/11/2017).
Perseroan masih akan mengakuisisi beberapa perusahaan yang saat ini dincar.
Sumber pendanaan capex tahun ini berasal dari hasil kombinasi kas internal, pinjaman bank dan dari aksi korporasi di pasar modal.
"Komposisi pembiaayaannya, sekitar 20 persen dari total capex dari kas internal dan sisanya 80 persen dari eksternal. Terkait aksi korporasi, masih kami kaji. Bisa dengan menerbitkan bonds dan bisa juga rights issue. Itu masih kami bicarakan dengan pemegang saham terkait mekanisme yang tepat," tambahnya.
Baca: Pengamat: Holding BUMN Tambang Tak Efektif, Pemerintah Harus Kaji Ulang
Terkait kinerja tahun 2017, Handojo optimistis perusahaan akan mencatat kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2016. Penjualan serta laba bersih pada tahun ini diperkirakan akan meningkat masing - masing sebesar 10 persen.
"Kontribusinya masih sama, mungkin paling besar atau sekitar 60 persen dari lini bisnis Mission Critical Digital Solution (MCDC). Sisanya sekitar 20 persen - 25 persen dari total penjualan perseroan disumbang dari Digital Enriched Outstanding Service (DEOS), dan yang sekitar 20 persen - 25 persen akan berasal dari lini bisnis perusahaan yang cloud & Digital Platform Partner (CDPP)."