Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ayam Lokal Indonesia Merambah Pasar Malaysia

Saat ini Pemerintah Indonesia maupun Malaysia tengah menjajaki persyaratan ekspor unggas ini.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ayam Lokal Indonesia Merambah Pasar Malaysia
KOMPAS IMAGES
Peternak mengecek pakan ternak ayam broiler di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (25/2/2016 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalau tak ada aral melintang, maka pada kuartal pertama 2018 mendatang, Indonesia bakal merealisasikan ekspor ayam dan itik lokal ke Malaysia. Saat ini Pemerintah Indonesia maupun Malaysia tengah menjajaki persyaratan ekspor unggas ini.

Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade M Zulkarnain mengatakan, sebenarnya penjajakan ekspor ayam kampung ke Negeri Jiran tersebut telah lama dilakukan. Langkah ini dilakukan karena produksi ayam lokal Indonesia dinilai sudah cukup besar. 

Sementara konsumsi daging ayam lokal ini masih rendah, atau hanya 0,9 kilogram (kg) per kapita dalam setahun.

"Hanya dikonsumsi sebagian besar masyarakat menengah ke atas," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (23/11/2017). 

Ia menjelaskan salah satu langkah agar produksi ayam lokal terus meningkat adalah dengan melakukan ekspor.

Untuk itu awal tahun depan Himpuli siap mengekspor sebanyak 30.000 day old chick (DOC) ayam kampung dan 10.000 ekor day old duck (DOD) ke Malaysia per bulan. Dan diharapkan jumlah tersebut terus meningkat.

Dia bilang, sejauh ini Malaysia berjanji akan segera mengirimkan tim ke Indonesia untuk meninjau dan memastikan lokasi peternakan yang akan mengekspor DOC unggas lokal ke Malaysia.

Berita Rekomendasi

Nantinya setelah itu, Malaysia akan memutuskan untuk mengimpor DOC dari Indonesia.

Ade manambahkan, pada tahun 2016 Indonesia memproduksi 315 juta ekor ayam lokal dan itik sebesar 48 juta ekor.

Dari jumlah tersebut sekitar 90 juta diproduksi anggota Himpuli dan sisanya  merupakan ayam milik masyarakat. Tahun ini, Himpuli memperkirakan produksi unggas lokal akan sama dengan tahun lalu.

Tiga perusahaan

Ade menyebutkan, kriteria atau syarat yang diinginkan Malaysia bagi perusahaan produsen DOC lokal yang akan mengekspor ke Malaysia adalah memiliki Good Breeding Practice (GBP).

Eksportir juga harus memiliki sertifikat kompartemen bebas flu burung Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE). Karena itu, Himpuli  telah merekomendasikan ada tiga perusahaan yang dinilai telah memenuhi syarat-syarat tersebut.

Ketiga perusahaan yang direkomendasikan adalah PT Unggas Lestari Unggul (ULU) dan PT Sumber Unggas Indonesia (SUI) untuk mengekspor ayam lokal. Sedangkan PT Putra Perkasa Genetika direkomendasikan untuk itik.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas