Ketahui Salah Kaprah Pandangan Generasi Milenial seputar Investasi
Sebagai karyawan milenial, apakah Anda sudah tahu manfaat berinvestasi? Jika sudah, apakah sudah mulai berinvestasi?
Editor: Fajar Anjungroso
Baca: Ditinggal Ibu Jadi TKW, Ini 4 Kisah Soal Evy, Ibu Muda yang Ajak 3 Anaknya Tenggak Racun
Kelima, uang dikunci atau tidak bisa diambil. Pada kenyataanya banyak investasi yang bisa anda cairkan dalam waktu dekat. Contohnya saja reksadana bisa dicairkan satu hari setelah dibeli.
Nah, untuk mendorong para milenial berinvestasi, Melvin menyebut, mereka harus tahu dulu tujuannya apa. Misalnya saja milenial yang lahir tahun 1986 hingga 1994, butuh dana buat menikah atau membayar uang muka rumah, bisa menjadikan itu motivasi untuk berinvestasi.
Selanjutnya, harus meningkakan pengetahuan soal investasi tersebut. Coba cari tahu untuk bisa meraih tujuan tersebut bisa dengan menggunakan investasi jenis apa.
“Ibarat mau nge-gym, mereka yang mau mencoba investasi harus punya personal trainer. Bisa dengan datang ke financial planner,” jelas Melvin.
Melvin mengingatkan, justu di usia awal inilah mereka harus segera berinvestasi. Karena jika mereka sudah di puncak karir, mereka tidak bisa coba-coba lagi. Lebih baik jatuh di usia awal, ketimbang jatuh ketika sudah berada di puncak.
“Usia di bawah 35 itu harusnya sudah mulai investasi. Usia 35-40 tahun itu sudah masuk akselerasi. Jadi sekarang waktunya belajar,” imbuh Melvin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.