PSI: Tak Lobi Uni Eropa, Prancis Kehilangan Devisa Rp 233 Triliun
Bila tetap diboikot, negara yang dipimpin Emmanuel Marcon itu terancam kehilangan devisa sebesar Rp 233 triliun atau sekitar US$ 24 miliar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berharap pemerintah Prancis melobi Uni-Eropa agar tidak memboikot ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia.
Bila tetap diboikot, negara yang dipimpin Emmanuel Marcon itu terancam kehilangan devisa sebesar Rp 233 triliun atau sekitar US$ 24 miliar.
“Kita perkirakan Prancis akan kehilangan devisa sebesar US$ 24 miliar,” ujar Juru Bicara PSI Rizal Calvary Marimbo di Jakarta, jumat (13/4/2018).
Rizal mengatakan, kerugian tersebut bakal datang dari pembatalan pembelian pesawat oleh Lion Air Group kepada perusahaan pembuat pesawat asal Prancis Airbus sebanyak 234 pesawat.
Lion Air Group sebelumnya telah memesan sebanyak 234 pesawat baru jenis Airbus A320 yang terdiri 109 pesawat A320neo, 65 A321neo, & 60 A320ceo.
Lion Air Group mengeluarkan dana sebesar USD 24 miliar (Rp 233 triliun) untuk membeli pesawat-pesawat tersebut.
Lion Air Group telah menyatakan kesiapannya mendukung pemerintah dengan memboikot impor ratusan pesawat Airbus dari Prancis.
“Kalau Lion Air sampai batalkan pembelian ratusan pesawat, Prancis akan kehilangan devisa sekitar US$ 24 miliar, bisa mengguncang proses manufacturing Airbus. Apalagi manufacturing dan produksi ratusan pesawat sudah mulai berjalan. Kalau kita batalin rugi besar dia,” ujar Rizal.
Rizal mengatakan, bila Prancis tidak membantu Indonesia, bisa saja Lion Air Group mengalihkan pembelian pesawat ke Boeing.
“Sebelumnya, Lion Air juga membeli 201 pesawat Boeing yang nilainya USD 22 miliar (Rp 214 triliun). Tapi sudahlah itu urusan Lion Air. Asal Prancis tahu saja kita bisa beralih ke pesaing,” pungkas dia.
Peranan Prancis
Sebab itu, PSI berharap agar Prancis segera membantu industri pesawat terbangnya dengan cara membantu Indonesia melobi agar Uni Eropa tidak memboikot minyak sawit Indonesia.
“Bahwa ada yang harus Indonesia benahi di industri sawitnya, ini tugas pemerintah dan pelaku usaha serta korporasi,” ujar dia.
PSI berharap, Prancis menggunakan pengaruhnya yang sangat besar di Uni Eropa untuk membantu Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.