Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jangan Permainkan Harga Rumput Laut

Sementara para petani mengaku, harga jual hasil panen mereka hanya dihargai pada kisaran Rp 5.000 ribu hingga Rp 8.000

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Jangan Permainkan Harga Rumput Laut
Istimewa
Petani rumput laut di Kabupaten Fak-fak 

TRIBUNNEWS.COM -- Untuk pertama kalinya petani rumput laut eucheuma cottoni dari Kabupaten Fak-fak Papua Barat berhasil menjual rumput budi daya mereka ke PT Phoenix Jaya di Surabaya.

Rumput laut tersebut dijual dengan harga menguntungkan yaitu Rp 18.500/kg.

CEO Phoenix Go Junaedi, dalam keterangan persnya mengatakan, setelah tansaksi dengan petani kabupaten Fak-Fak ini, pihaknya juga siap dan akan menampung hasil dari kelompok tani dari beberapa kabupaten: Yapen, Kaimana dan Raja Ampat.

"Pengiriman selanjutnya diperkirakan paling kurang satu kontener bermuatan 12 ton akan sampai lagi ke Surabaya," kata Junedi.

Dari pantauan Program Pembangunan Desa Mandiri (PPDM) ditemukan kisaran harga normal di pasaran saat ini sekitar Rp 12.000 hingga Rp 20.000 per kilogram rumput laut. Beberapa konsumen mengaku pernah membeli dengan harga Rp 24.00- per kilo pada bulan-bulan tertentu.

Sementara para petani mengaku, harga jual hasil panen mereka hanya dihargai pada kisaran Rp 5.000 ribu hingga Rp 8.000 saja untuk setiap kilogram rumput laut mereka.

Saat ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), melalui PPDM berupaya pendampingan secara terpadu.
Bukan hanya aspek teknis, tapi juga aspek non teknis kelembagaan, pemberdayaan hingga mendorong penguatan pemasaran hasil budidaya dan pengolah komoditi Kelompok Tani. PPDM turut berupaya melakukan penguatan BUM-Kam (Badan Usaha Milik Kampung) di provinsi Papua dan Papua Barat.

Berita Rekomendasi

PPDM menekankan pentingnya upaya-upaya yang lebih mendasar, terutama dalam pemberdayaan masyarakat. Program ini berupaya memperkuat kapasitas masyarakat desa, yang di Papua dan Papua Barat disebut kampung.

Khusus untuk rumput laut, perputaran uang saat panen hanya memerlukan total waktu sekitar 40 hingga 45 hari saja. Secara signifikan, ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani rumput laut di berbagai kampung, selama petani lebih berdaya dan tidak hanya dijadikan sapi perah produksi.

Direktur Pendayagunaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) dari Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Mayarakat Desa (PPMD) Kemendes PDTT, Suprapedi menjelaskan, pemerintah tidak hanya fokus dalam peningkatan produksi dan nilai jual produk di hilir, tapi juga sangat serius untuk meningkatkan kualitas produksi di hulu dengan tidak mengabaikan petani.

"Kita harus berpihak kepada petani dan nelayan yang selama ini telah bekerja keras dengan segala tantangan dan resikonya”, katanya.

Pemerintah juga melakukan pendekatan ekstra untuk memperbaiki pola rantai niaga yang memberi dampak pada peningkatan kesejahteraan petani.

"Kita memfasilitasi berbagai terobosan, termasuk untuk perluasan pasar komoditi pertanian dan budidaya, demi peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan di Tanah Papua," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas