Jelang Libur Nataru, KAI Deteksi 305 Titik Rawan Banjir, Longsor dan Pencurian
Kereta Api Indonesia (KAI) mendeteksi sebanyak 305 titik rawan di sepanjang jalur kereta api di Jawa sampai Sumatera
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
![Jelang Libur Nataru, KAI Deteksi 305 Titik Rawan Banjir, Longsor dan Pencurian](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/konpers-nataru.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendeteksi sebanyak 305 titik rawan di sepanjang jalur kereta api di Jawa sampai Sumatera selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Titik-titik ini rawan banjir, longsor, ambles dan pencurian," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro dalam jumpa pers di Jakarta Railway Center, Jakarta, Senin (3/12/2018).
Secara rinci, titik rawan bencana dan pencurian itu di antaranya: Daop 1 Jakarta 160 titik, Daop 2 Bandung 44 titik, Daop 3 Cirebon empat titik, Daop 4 Semarang enam titik, Daop 5 Purwokerto 14 titik, Daop 6 Yogyakarta empat titik, Daop 7 Madiun delapan titik, Daop 8 Surabaya 12 titik, Daop 9 Jember 17 titik.
Kemudian Divre I Sumatera Utara 11 titik, Divre II Sumatera Barat tujuh titik, Divre III Palembang 20 titik dan Divre IV Tanjungkarang.
Edi melanjutkan, untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa KA, selama angkutan Nataru 2018/19, PT KAI menyiapkan 6.172 personel keamanan yang terdiri atas 1.332 personel Polsuska, 3.876 personel keamanan, dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 950 personel termasuk K-9.
"Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan objek-objek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta," jelasnya.
Selain itu, KAI menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS), meliputi batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Bean (untuk jembatan), alat penambat rel dan lainnya.
"Kami juga menyiagakan tenaga "flying gank", Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, Penjaga Jalan Lintas (PJL) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintas KA Jawa dan Sumatera untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa (PLH) yang menghambat perjalanan KA," paparnya.
Total sebanyak 1.423 petugas disiagakan dengan rincian 415 personel PPJ Ekstra, 867 personel PJL Ekstra, dan 141 personel posko daerah rawan.
Meskipun jumlah PJL ditingkatkan, PT KAI dengan tegas mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan untuk tetap mematuhi rambu-rambu di pelintasan sebidang.
UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) menyebutkan bahwa perjalanan KA mendapat prioritas di jalur yang bersinggungan dengan jalan raya.
Dari tahun ke tahun, terdapat tren kenaikan jumlah kecelakaan di pelintasan sebidang. Pada 2016 terjadi 295 kecelakaan, 2017 tercatat 448 kecelakaan, dan per 30 November 2018 telah terjadi 341 kecelakaan.
"Diperlukan kerja sama dengan seluruh pihak untuk mewujudkan keselamatan bersama," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.