Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

ESDM Bangun 2.288 Titik Sumur Bor dari 8 Ribu Permintaan

Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) terkendala untuk penyediaan air bersih melalui pembangunan sumur bor.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in ESDM Bangun 2.288 Titik Sumur Bor dari 8 Ribu Permintaan
Tribunnews.com/Reynas
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar mengatakan hanya merealisasikan 2.288 sumur bor terhitung dari 2005 sampai 2018, sedangkan permintaan pembangunan sumur bor sebanyak 8.000 titik. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) terkendala untuk penyediaan air bersih melalui pembangunan sumur bor.

Walhasil tidak semua permintaan air bersih dapat dipenuhi.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar mengatakan hanya merealisasikan 2.288 sumur bor terhitung dari 2005 sampai 2018, sedangkan permintaan pembangunan sumur bor sebanyak 8.000 titik.

“Badan Geologi menerima surat permintaan 8.000 titik dari 2005. Idealnya selesai 2025. Sedikit demi sedikit kita akomodir" kata Rudy, di Jakarta, Senin (11/3/2019).

Baca: Keluar Penjara, Augie Fantinus Peluk Anak dan Istrinya

Rudy menyebut terhambatnya pembangun sumur bor juga disebabkan keterbatasan anggaran.

"Karena keterbatasan anggaran kapasitas dan penyediannya. Karena ini menggunakan APBN harus diawasi sebaiknya untuk menghindari kegagalan," tuturnya

Berita Rekomendasi

Disebutnya, setiap pengeboran satu sumur membutuhkan anggaran 300-500 juta yang meliputi survey-bor-pipa-pompa-penggerak-genset (15PK)- toren 5 ribu liter hingga keran.

Dari 2.288 titik sumur bor tercatat telah melayani 6,6 juta jiwa, kapasitas 144,4 juta m2/tahun.

Sementara untuk 506 titik sumur bor air tanah telah tersebar di sekitar 499 desa, 396 kecamatan, 175 kelurahan.

Setelah sumur bor terbangun, infrastruktur air bersih tersebut kemudian diserahkan ke masyarakat melalui pemerintah kabupaten yang kemudian dikelola swadaya oleh masyarakat setempat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas