Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sore Ini Rupiah Melemah Terseret Pelemahan Data Indeks Daya Beli Manufaktur China

Pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang Garuda terkoreksi 0,19% di level Rp 14.215 per dollar AS.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sore Ini Rupiah Melemah Terseret Pelemahan Data Indeks Daya Beli Manufaktur China
WARTA KOTA/henry lopulalan
Suasana penukaran uang di Money Changer VIP di Jalan Menteng Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018). 

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah melemah dalam perdagangan Selasa (30/4/2019). Pelemahan rupiah disebabkan sentimen eksternal, yakni rilis data Purchasing Manufacturing Index (PMI) China dirilis negatif.

Berdasarkan Bloomberg pada Selasa (30/4) rupiah ditutup di level Rp 14.257 per dollar Amerika Serikat (AS), melemah 0,34% dibanding sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.208 per dollar AS.

Pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang Garuda terkoreksi 0,19% di level Rp 14.215 per dollar AS.

Kemarin malam China melaporkan data PMI Manufacturing China bulan April dilaporkan melemah ke level 50,1. Angka ini di bawah ekspektasi pasar di level 50,7 dan lebih rendah dari pencapaian Maret di level 50,5.

China juga merilis data PMI non-Manufacturing bulan April yang tak kalah jeblok di level 54,3. Pencapaian ini di bawah ekspektasi di level 55 dan pencapaian bulan lalu di level 54,8.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai indikator ekonomi China yang melambat membuat arah mata uang emerging market termasuk rupiah jadi melemah.

Baca: Mulai Besok, Aturan Ojek Online Mulai Berlaku di Lima Kota Besar

Sementara, investor masih wait and see atas hasil keputusan dari rapat The Fed yang berlangsung hari ini sampai besok. Saat ini, kecenderungan dollar AS melemah terhadap mata uang utama.

Berita Rekomendasi

Berbeda dengan rupiah, Josua menilai saat ini adalah akhir bulan maka permintaan domestik atas dollar AS meningkat untuk pembiayaan impor dan utang luar negeri.

Untuk perdagangan Kamis (2/3/2019) Josua mengatakan sentimen The Fed akan menjadi penentu arah pergerakan mata uang Garuda. Ekspektasinya sikap The Fed masih akan dovish karena ekonomi global tetap melemah.

Namun, pasar akan memperhatikan arah The Fed untuk kebijakan jangka menengah sampai akhir tahun nanti. Sebab, sinyal positif ekonomi AS terasa Jumat lalu dengan pencapaian data gross domestic bruto (GDP) AS yang masih positif ditambah rivalnya yakni China sedang terpuruk.

“Besok di Indonesia libur,jika suku bunga The Fed tetap melanjutkan keputusan rapat bulan lalu maka rupiah akan menguat terbatas,” kata Josua kapada Kontan.co.id, Selasa (30/4/2019). 

Ia meramal pada Kamis (2/5/2019) rupiah akan diperdagangkan di level Rp 14.175-Rp 14.275 per dollar AS.

Reporter: Yusuf Imam Santoso

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Rupiah melemah terseret pelemahan data PMI China 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas