Tower Bersama Selesaikan Penerbitan Obligasi TBIG III Tahap III Senilai Rp 750 Miliar
Obligasi TBIG III Tahap III telah memperoleh peringkat A+ dari Fitch Indonesia. Obligasi TBIG III Tahap III akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tower Bersama Infrastructure Tahap III Tahun 2019 atau Obligasi TBIG III Tahap III.
Keterangan pers TBIG kepada Tribunnews, Senin (27/5/2019) menyebutkan, total penerbitan Obligasi TBIG III Tahap III sebesar Rp 750 miliar pada tingkat kupon tetap 8,0 persen untuk tenor 370 hari dan kupon yang dibayarkan setiap kuartal.
Obligasi TBIG III Tahap III adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG.
Penggunaan dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari Entitas Anak Perseroan, khususnya Fasilitas B dari Credit Facilities yang ada.
Obligasi TBIG III Tahap III telah memperoleh peringkat A+ dari Fitch Indonesia. Obligasi TBIG III Tahap III akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Mei 2019.
Baca: Kiat Menghemat Biaya Bagasi Saat Perjalanan Mudik dengan Jasa Maskapai Penerbangan
Hingga 31 Maret 2019 lalu total pinjaman kotor (gross debt) Perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang dalam Dollar AS yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp19.887 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp 12.700 miliar.
Dengan saldo kas yang mencapai Rp235 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 19.652 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp12.465 miliar.
Baca: PT KAI Luncurkan Kereta Sleeper Luxury 2, Harga Tiket Promonya Rp 750 Ribu
Menggunakan EBITDA kuartal pertama 2019 yang disetahunkan, rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 3,2x dan pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 5,1x.
Helmy Yusman Santoso, Chief Financial Officer TBIG menyatakan pihaknya sangat bahagia dapat memasuki pasar obligasi Rupiah dengan harga yang kompetitif.
"Leverage kami saat ini masih jauh di bawah pembatasan obligasi kami untuk tidak lebih tinggi dari 6,25x untuk rasio total pinjaman (yang diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya) terhadap EBITDA kuartal terkahir yang disetahunkan," ujar Helmy Yusman Santoso.
Hardi Wijaya Liong, CEO TBIG menjelaskan, TBIG saat ini memiliki struktur utang yang sangat kuat, karena utang yang dimiliki saat ini sepenuhnya terlindung nilai, jangka panjang dan masih banyak ketersediaan komitmen yang belum digunakan.
"Obligasi TBIG III Tahap III mendiversifikasi dan memperkuat struktur permodalan kami," ujar Hardi Wijaya Liong.