Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pagi Ini, Tiga Emiten Baru Bakal Melantai di Bursa

Sebanyak tiga perusahaan akan melakukan pencatatan umum saham perdana (listing) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin

Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
zoom-in Pagi Ini, Tiga Emiten Baru Bakal Melantai di Bursa
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak tiga perusahaan akan melakukan pencatatan umum saham perdana (listing) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/7/2019) pagi ini

Ketiga perusahaan tersebut yakni PT Envy Technologies Indonesia Tbk, PT MNC Vision Networks Tbk, dan PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUEPRINT).

Envy Technologies Indonesia akan melantai di bursa dengan kode saham ENVY. Perusahaan akan melepas 1,8 miliar lembar saham kepada publik.

Rencananya, perseroan menawarkan harga saham saat IPO sekitar Rp 350-Rp 475 per saham. Dengan begitu, diperkirakan ENVY akan meraih dana segar sekitar Rp 240 miliar sampai Rp 360 miliar.

Sementara itu, MNC Vision Networks (MVN) akan menawarkan kurang lebih 3,5 miliar lembar sahamnya kepada publik dengan harga Rp 231-Rp 243 per saham. Target dana yang akan diperoleh dari aksi IPO sekitar Rp 814 miliar hingga Rp 856 miliar.

Salah satu unit usaha milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo ini berencana menggunakan dana IPO untuk memperkuat struktur permodalan dan anak bisnisnya. MVN merupakan holding dari anak usaha PT MNC Sky Vision (MSKY), PT MNC Kabel Mediakom, PT MNC OTT Network, dan PT Nusantara Vision.

Selain itu, PT Berkah Prima Perkasa Tbk akan diperdagangkan dengan kode saham BLUE. Perusahaan telah menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perseroan akan menawarkan saham sebanyak 168 juta lembar saham dengan nominal Rp 100 dan harga penawaran Rp 130 per saham.

Berita Rekomendasi

Adapun dana dari IPO tersebut akan dugunakan untuk pelunasan pokok obligasi wajib konversi yang dimiliki oleh Koperasi Bintang Timur Kapital sebanyak Rp 10,68 miliar dan untuk pelunasan pokok obligasi wajib konversi yang dimiliki oleh PT MNM Indonesia sebanyak Rp 7,4 miliar.

Kemudian untuk pembayaran denda pelunasan atas obligasi wajib konversi yang dimiliki oleh Koperasi Bintang Timur Kapital dan PT MNM Indonesia sebesar Rp 633,5 juta dan sisanya untuk modal kerja dan kegiatan bisnis perseroan, seperti pembelian barang dagangan tinta, kertas termal, dan printer thermal portabel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas