Riset Nielsen Singapura: GoFood Kuasai 75 Persen Pangsa Jasa Antaran Makanan Online
Nielsen melakukan riset ini di 7 kota utama di Indonesia mencakup Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Medan dan Makassar.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - GoFood, bagian ekosistem superapps yang dikembangkan Gojek, merajai pasar layanan food delivery Indonesia dengan penguasaan sebesar 75% berdasar hasil riset pasar terbaru oleh Nielsen Singapura bertajuk “Understanding Indonesia’s Online Food Delivery Market”.
“Pencapaian ini merupakan bukti nyata kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap inovasi teknologi dan inisiatif yang terus dihadirkan GoFood selama empat tahun terakhir. Karenanya, kami terus menjadi pemimpin pasar di layanan food-delivery dengan pangsa pasar 75% di Indonesia,” komentar Chief Food Officer Gojek Grup Catherine Hindra Sutjahyo menanggapi hasil riset terbaru ini.
Nielsen melakukan riset ini di 7 kota utama di Indonesia mencakup Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Medan dan Makassar.
Metode yang digunakan adalah survei online dan melibatkan 1.000 pengguna tersebut menyoroti perihal preferensi masyarakat Indonesia terhadap empat layanan pesan-antar makanan berbasis aplikasi terbesar di Indonesia.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, terungkap bahwa 84% masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan-antar makanan mengakui jika GoFood menawarkan layanan pesan-antar makanan terbaik di Indonesia, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri (39%).
Baca: Grup Intiland Borong Penghargaan Indonesia Property Awards ke-5
Selain itu, GoFood dianggap punya punya pilihan menu beragam dan dengan merchant beragam masing-masing oleh 87% dan 83% konsumen urban. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri yang masing-masing ada di 46% dan 43%.
“GoFood sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Apalagi dengan tersedianya ribuan pilihan menu dari restoran favorit yang bermitra dengan GoFood, GoFood dengan sendirinya membuat hidup jadi lebih praktis dan nyaman,” imbuh Catherine.
Hasil riset terbaru Nielsen ini juga mendapati temuan bahwa attitude mitra driver Gojek juga dinilai ramah, sopan dan informatif oleh 82% konsumen urban.
Pencapaian skor ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata industri di 43%. Aplikasi GoFood juga dianggap user friendly dan mudah digunakan oleh 83% konsumen urban. Sementara, rata-rata industri hanya berkisar di angka 44%.
Konsumen menilai top-up untuk pembayaran melalui aplikasi dianggap lebih mudah oleh 82% konsumen urban. Sementara, rata-rata industri hanya berkisar di angka 43%.
“Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakkan pertumbuhan bisnis ini. Persepsi positif konsumen terhadap Gojek juga membuat Gojek berada di posisi yang menguntungkan,” sebut Executive Director of Consumer Insight Nielsen Singapura, Garick Kea.
Riset Nielsen Singapura juga memberikan gambaran jika 95% masyarakat Indonesia memilih untuk membeli makanan siap santap sehingga dengan sendirinya membuka peluang pertumbuhan yang besar bagi industri pesan antar makanan di Indonesia.
Dari aspek kecepatan layanan, GoFood dinilai sebagai penyedia layanan pesan-antar tercepat yang ditunjukkan oleh 79% konsumen urban. Sementara itu, rata-rata industri hanya ada di angka 41%.
Keberhasilan ini juga berbanding lurus dengan pertumbuhan GoFood di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam enam bulan terakhir, tercatat jumlah transaksi GoFood meningkat dua kali lipat mencapai lebih dari 50 juta transaksi di seluruh Asia Tenggara setiap bulannya.
Apresiasi Pemerintah
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM, menilai kehadiran GoFood melalui berbagai inovasi sebagai pelopor layanan pesan-antar makanan di Indonesia patut diapresiasi, termasuk dalam mempelopori pengurangan sampah plastik layanan pesan-antar makanan.
Pihaknya menilai GoFood berhasil dalam meledakkan dan merevolusi pola konsumsi di sektor makanan-minuman di Indonesia, baik di sisi konsumen maupun UMKM, dengan menjadi penggerak peningkatan konsumsi rumah tangga dalam sektor makan-minum.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kehadiran layanan antar makanan online seperti GoFood turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 ke 5,17% dari 5,07% di tahun 2017.