Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kunjungi Jakarta Pekan Depan, Investor Singapura Ajak Bahas Peluang Komoditas di Kepri

"Saya ketemu mereka di Singapura, beberapa (investor) sudah dan ingin masuk pekan depan," kata Luhut.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kunjungi Jakarta Pekan Depan, Investor Singapura Ajak Bahas Peluang Komoditas di Kepri
Tribunnews/Yanuar Riezqi Yovanda
Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, investor Singapura akan mengunjungi Indonesia pekan depan.

Luhut mengatakan, kunjungan tersebut membahas peluang investasi di sektor komoditas di Bintan dan Batam yang menjadi bagian dari Kepulauan Riau (Kepri).

"Saya ketemu mereka di Singapura, beberapa (investor) sudah dan ingin masuk pekan depan. Timnya datang ke Bintan dan Batam, mereka tanya apa yang bisa saya berikan, saya balik tanya apa yang mereka mau, saya tanya dulu uangnya mau taruh dimana," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Menurut Luhut, investor asing melirik Indonesia akibat sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China, juga kerusuhan di Hong Kong.

Baca: Dalam Keadaan Koma, Akbar Alamsyah Dijadikan Tersangka

"Kita ketahui ada peerang dagang Amerika Serikat dan China, Amerika Serikat dan Eropa, juga kerusuhan di Hong Kong, " katanya.

Ia menambahkan, indikasi peningkatan investasi di Indonesia ini didorong kebijakan hilirisasi komoditas, dari sebelumnya hanya ekspor barang mentah.

Baca: Dokter: Wiranto Kena 2 Luka Tusukan Dalam, Dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto

Berita Rekomendasi

"Kita ini terus dengan hilirisasi yang mempengaruhi ketahanan ekonomi dengan harga komoditas yang naik turun. Kita masuk global supply chain di timah, tembaga, dan bauksit," tutur Luhut.

Sebelumnya, investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau ditargetkan akan mencapai Rp 15 triliun hingga Rp 17 triliun pada akhir tahun 2020.

Hal ini disebabkan pabrik alumina refinery yang ditargetkan sudah mulai berproduksi pada Desember 2020.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas