Cardig Aero Services dan Changi Airport Pte. Garap Bandara Baru Komodo
Investasi konsorsium tersebut senilai Rp 1,2 triliun dengan biaya operasional Rp 5,7 triliun selama 5 tahun.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Cardig Aero Services (CAS) dan Changi Airport International Pte, Ltd berdampingan terpilih sebagai konsorsium pemenang proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk Bandara Komodo - Labuan Bajo.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, investasi konsorsium tersebut senilai Rp 1,2 triliun dengan biaya operasional Rp 5,7 triliun selama 5 tahun.
"Tugas investor merancang, membangun, membiayai lalu mengoperasikan dan lakukan maintenance. Berlaku 25 tahun dan setelahnya aset diserahkan ke pemerintah," ujarnya di Gedung Kementerian Keuangan, Kamis (26/12/2019).
Baca: Tahun Baru, Konsumsi Avtur di Bandara Komodo NTT Turun 10 Persen
Melalui pengembangan ini, Budi berharap penumpang dapat meningkat pesat jadi 4 juta, sehingga turis asing lebih banyak lagi dalam 10 tahun.
"Labuan Bajo merupakan satu dari lima Bali baru, kami ditugaskan cari investor internasional paling baik. Kami lakukan kegiatan KPBU untuk dapat badan usaha yang memiliki kompetensi untuk tingkatkan kinerja Bandara Labuan Bajo," katanya.
Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan, KPBU jadi salah satu alternatif pendanaan infrastruktur untuk meningkatkan belanja modal di bidang infrastruktur.
"Juga untuk memperkenalkan kemampuan Indonesia di dalam mempersiapkan kualitas yang baik, sehingga memiliki kepercayaan investor. Itu merupakan suatu kerjasama yang menguntungkan bagi kami di Kementerian Keuangan dalam kerja sama ini tidak memakai APBN," ujarnya.