Hadir di Kota Medan, Grab Mampu Berikan Kenyamanan dan Kemudahan untuk Masyarakat
"Hadirnya Grab di Medan, sangat memudahkan tentunya. Masrayakat saat ini bila mau berpergian tidak harus repot," ucapnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aplikasi Grab disebut mampu memberikan kemudahan kepada masyarakat Medan, dalam beraktivitas.
"Hadirnya Grab di Medan, sangat memudahkan tentunya. Masrayakat saat ini bila mau berpergian tidak harus repot, mencari angkutan umum," ujar Wita Widya, Mitra GrabCar Medan, Kamis (27/2/2020).
Baca: Teknologi GrabFood Bantu Pengusaha Dessert di Medan Kembangkan Outlet
Ia juga mengatakan, siswa sekolah pun dimudahkan bila ingin berangkat ke sekolah mereka.
Karena dengan aplikasi ini mereka terjamin keselamatannya.
"Begitu pula masyarakat yang pulang saat malam hari terutama wanita, tidak perlu merasa takut lagi dengan hadirnya Grab ini," kata Wita.
Selain memberikan kemudaham, Wita menyebutkan Grab memberikan keuntungan bagi masyarakat dalam hal biaya berpergian ke tempat sanak saudara.
"Dulu kalau lebaran dan rumah saudara itu jauh, kita pasti tidak akan datang karena ongkosnya mahal. Tetapi sekarang dengan Grab, masalah itu sekarang sudah hilang karena Grab memberikan keuntungan dalam hal biaya perjalanan yang terjangkau," ujar Wita.
Keuntungan lainnya menurut Wita, Grab juga membuka banyak lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat dan membantu dalam hal memajukan ekonomi mereka.
"Seperti saya, dengan bergabung menjadi mitra GrabCar saat ini saya sudah dapat mencukupi kebutuhan keluarga saya dengan penghasilan menjadi mitra Grab," kata Wita.
Wita sendiri merupakan mitra GrabCar yang bergabung sejak GrabCar hadir di kota Medan, yaitu tahun 2017.
Ia mengatakan,rela meleaskan pekerjaan lamanya menjadi konsultan perbangkan, karena ingin memiliki pekerjaan yang waktu kerjanya fleksibel.
"Menurut saya, waktu adalah yang terpenting dalam hidup saya. Dengan bergabung dengan GrabCar saya jadi bebas menentukan kerja dan istirahat saya," kata Wita.
Wita pun mengatakan, selama lima tahun bekerja sebagai konsultan perbankan dirinya tidak memiliki kebebasan waktu bekerja.