Indef: Kebijakan Work from Home Lebih Efektif Diterapkan di Sektor Jasa Dibanding Manufaktur
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai kebijakan WFH ini lebih efektif jika diterapkan di sektor jasa
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
"Kita kan agak susah ya kerja dari rumah. (Kalau bekerja dari rumah) berarti hotelnya tutup semua," ujar Maulana.
Ia kemudian menjelaskan kebijakan WFH tidak bisa diterapkan pada semua sektor industri.
Sektor perhotelan bergerak di bidang layanan jasa, sama seperti rumah sakit, sehingga setiap harinya membutuhkan aktivitas secara langsung.
"Ada sektor yang mungkin bisa melakukan kerja dari rumah, remote, tapi ada yang tidak kan. Bagi kami, di sektor jasa kan agak rumit, sama kayak rumah sakit," kata Maulana.
Mewabahnya virus corona (Covid-19) tentunya membuat industri perhotelan yang masuk dalam sektor pariwisata ikut terdampak.
Maulana pun berharap ada relaksasi dari pemerintah terkait sektor ini, khususnya di industri perhotelan yang terus mengalami penurunan okupansi sejak mewabahnya corona.
"Dengan kondisi situasi ini, tentu kami di sektor pariwisata itu juga ingin meminta beberapa permohonan kepada pemerintah untuk relaksasi dalam sektor ini," jelas Maulana.
Menurutnya, stimulus bagi para pelaku usaha sangat diperlukan agar operasional perhotelan bisa terus berlangsung di tengah terus menurunnya okupansi hotel-hotel di berbagai destinasi wisata.
Stimulus berupa relaksasi pajak kepada para pelaku usaha perhotelan yang terdampak corona ini pun ia anggap perlu dalam menghadapi kelesuan bisnis ini.
"Karena kan kalau kita nggak dibantu, untuk operation kita kan agak berat ya. Karena kita tidak mengimbau tamu untuk bepergian dengan kondisi (wabah) seperti ini," pungkas Maulana.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.