Masker untuk Cegah Virus Corona Buatan Indonesia Bisa Dicuci 30 Kali
Perusahaaan ini akan memproduksi 100 juta masker setelah berhasil memasarkan pula APD hazmat.
Editor: Choirul Arifin
"Jadi masker ini juga bisa digantungkan di leher. Karena masker saat ini harus dipakai masyarakat selayaknya kebutuhan sandang pada umumnya," tutur Anne.
Anne berharap masker produksinya segera dapat dipasarkan. Hal itu menurutnya akan menjadi solusi sementara warga dunia dalam menghadapi wabah Covid-19 selagi para ilmuwan mencari vaksin atau antivirus Corona.
"Sehingga diharapkan dengan masker ini kita bisa beraktivitas normal seperti sebelum virus Corona mewabah di dunia," ujar Anne.
Pasok brand ternama
Pan Brothers saat ini bergerak di bidang manufaktur tekstil dan garmen yang memproduksi seperti jaket empuk dan ringan, celana pendek, celana casual dan baju terusan.
Perusahaan juga memproduksi jaket teknis, ski outer wear, pakai jogging, hiking, dan olahraga di luar ruangan lainnya. Juga pakaian rajut, dan menjahit polo shirt, kemeja golf, dan track suit.
Pan Brothers mengoperasikan 25 pabrik di beberapa kota yang tersebar tiga provinsi di Pulau Jawa, yakni Tangerang, Banten; Bandung dan Tasikmalaya di Jawa Barat; Boyolali, Demak, Sragen dan Ungaran di Jawa Tengah.
Perusahaan ini memasok puluhan merek ternama di dunia seperti Adidas, Reebok, Nike, Uniqlo, New Balance, The North Face, Lacoste, Billabong, Calvin Klein, Hugo Boss, New Balance, Ferrari, dan Ralph Lauren. Mereka juga punya komoditas ritel merek sendiri yakni Salt n Peppers, dan Zoe.
Pakaian-pakaian dengan merak ternama itu diekspor seperti ke berbagai Negara seperti Uni Eropa, Eropa Timur, Amerika Serikat, Jepang, hingga Kanada.
Untuk melayani produksi tersebut, Pan Brothers mengoperasikan 25 pabrik di berbagai kota dengan jumlah pekerja 38 ribu orang, sebagian besar operasional jahit. (Warta Kota/Desy Selviany)