Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonom: Investasi Langsung Diperlukan Untuk Atasi Dampak Pandemi Covid-19

Realisasi investasi sepanjang tahun ini diperkirakan tidak mencapai target akibat pandemi Covid-19.

Editor: Sanusi
zoom-in Ekonom: Investasi Langsung Diperlukan Untuk Atasi Dampak Pandemi Covid-19
Tribunnews/JEPRIMA
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Realisasi investasi sepanjang tahun ini diperkirakan tidak mencapai target akibat pandemi Covid-19.

Sejumlah ekonom menilai, realisasi investasi langsung dinilai semakin mendesak sebagai salah satu solusi mengembalikan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke jalurnya usai pandemi Covid-19 berakhir nanti.

Peneliti Senior Indef Enny Sri Hartati mengatakan, realisasi investasi menjadi semakin mendesak saat ini, karena diharapkan dapat menjadi solusi atas peliknya dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan jutaan buruh terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca: Baru Sembuh Covid-19, Bima Arya Ngamuk Tutup Paksa Toko Pelanggar PSBB di Kota Bogor

Baca: Refly Harun Ngaku Bisa Menang di Peradilan soal Kasus Pencopotannya dari Pelindo I oleh Erick Thohir

“Kalau tidak ada investasi, mereka akan bekerja dimana?” ungkap Enny, Selasa (28/4/2020).

Menurut Enny, pemerintah harus jeli memanfaatkan momentum rencana sejumlah negara merelokasi investasinya keluar dari China ke negara-negara Asean akibat pandemi Covid-19.

Kemunculan pandemi ini telah menyadarkan banyak pihak akan tingginya risiko bila menempatkan investasi terpusat di satu negara saja.

Meskipun, sebagian pihak berpendapat rantai pasokan global menjadi lebih efisien, namun menempatkan investasi di satu negara akan mengakibatkan ketergantungan yang luar biasa.

BERITA TERKAIT

“Itu sebabnya, Jepang sudah memutuskan akan merelokasi investasi beberapa industri di China,” tambah Enny.

Relokasi investasi, menurut Enny, akan menjadi kecenderungan global. Oleh karena itu, sangat penting bagi Indonesia agar tidak kehilangan momentum. Terlebih, dalam dua tahun terakhir, penanaman modal asing terus tumbuh negatif.

Rantai pasokan global yang terpusat di China dalam beberapa tahun terakhir telah mengakibatkan industri manufaktur kita terseok-seok, karena kalah bersaing.

Tak heran, investasi di sektor manufaktur dalam beberapa tahun terakhir sangat minim. Padahal, investasi di industri pengolahan sangat besar manfaatnya bagi perekonomian.

Selain menciptakan berbagai produk substitusi impor, sektor manufaktur sangat besar peranannya dalam menyerap tenaga kerja.

“Investasi di sektor manufaktur inilah yang selama ini diabaikan padahal sangat dibutuhkan bagi perekonomian,” kata Enny.

Enny juga menyampaikan, bahwa selama ini komitmen investasi sebetulnya terus berdatangan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas