Sampoerna Pastikan Produknya Tetap Aman Meski 34 Karyawan Terpapar Covid-19
Selain mematuhi semua peraturan yang berlaku dan menjalankan protokol kesehatan, Sampoerna memastikan bahwa kualitas produk merupakan prioritas.
Editor: Dewi Agustina
Secara keseluruhan, terdapat total tambahan 80 kasus baru positif Covid-19 di Jawa Timur.
Sementara itu, terdapat tambahan tiga orang pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 165 orang. Adapun jumlah kasus kematian bertambah tujuh orang, sehingga menjadi 107 orang.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan, hasil tes PCR yang dilakukan terhadap karyawan PT Sampoerna itu mengejutkan karena melampaui angka rata-rata.
Lazimnya, hasil positif dari tes PCR yang dilakukan tak lebih dari 10 persen.
"Biasanya hasilnya cuma 10 persen yang positif. Tapi saat tes PCR terhadap 46 buruh, 34 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Ini mengejutkan. Ini besar banget," kata Joni.
Joni menjelaskan, klaster PT Sampoerna ini muncul setelah ada laporan dua karyawan positif covid-19. Buruh tersebut dibawa ke rumah sakit, dan tak lama kemudian meninggal dunia.
Baca: 523 Kendaraan Pemudik di Tangerang Diminta Putar Balik, Mayoritasnya Sepeda Motor
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim langsung melakukan tracing setelah mendapat laporan tersebut.
Setelah melakukan tes gelombang pertama yang hasilnya 34 orang dinyatakan positif Covid-19, tim gugus tugas melakukan tes gelombang kedua terhadap 42 buruh. Hanya saja, hasilnya belum diketahui.
"Setelah yang gelombang pertama, kami juga melakukan tes PCR terhadap 42 orang lainnya yang masuk gelombang kedua. Hasilnya keluar besok," ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSU dr Soetomo Surabaya itu mengungkapkan, dari 323 karyawan yang diperiksa melalui rapid test, sekitar 160 orang sudah dilakukan tes swab. Namun, hasilnya juga belum keluar.
"Kemudian ada 160 karyawan di lokasi berikutnya yang dilakukan swab. Ini soalnya belum keluar, Saya lagi mengecek kok belum keluar," ucapnya.
Joni menegaskan, masyarakat harus menyadari bahaya penularan Covid-19. Hal ini lantaran tingkat kematian di Indonesia lebih besar dari luar negeri yang hanya berkisar 2 persen.
Di Indonesia, angka kematian berada di kisaran 7-11 persen.
"Perlu diwaspadai kalau ada yang PDP atau positif betul-betul diperhatikan social distancing," ucapnya.(Tribun Network/ftz/kps/wly)