Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Kembangkan Ekosistem Ekonomi Syariah Berbasis Pondok Pesantren

Diharapkan ekosistem pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berbasis pondok pesantren ini dapat terlaksana hingga kepada 3.300 pondok pesantren.

Editor: Content Writer
zoom-in Pemerintah Kembangkan Ekosistem Ekonomi Syariah Berbasis Pondok Pesantren
BNI Syariah
Direktur Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi ketika menjadi narasumber talkshow program BNI Syariah dalam pembiayaan 100 UMKM di acara Webinar Edukasi dan Literasi Keuangan Syariah bagi 500 UMK Wanita Jawa Timur dan Pondok Pesantren Mitra Barisan Ulama Muda Indonesia (BUMI), Jumat (7/8). BNI Syariah sebagai Hasanah Banking Partner berkomitmen mendukung implementasi ekosistem pengembangan ekonomi dan keuangan syariah kepada pondok pesantren yang ada di seluruh wilayah Indonesia dengan solusi produk dan layanan Perbankan Syariah yang dimiliki. 

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah telah mengimplementasi Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) melalui Peraturan Presiden nomor 82/2016, dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi, percepatan penanggulangan kemiskinan melalui pengurangan kesenjangan antar individu dan antar daerah, hingga terbentuknya sistem keuangan yang inklusif, stabil, dan dalam.

Survei OJK di 2019 menunjukkan Indeks Keuangan Inklusif sebesar 76.19 persen, sehingga target 2019 sejumlah 75 persen sebagaimana tercantum pada Perpres 82/2016 telah tercapai.

Namun demikian, indeks inklusi keuangan syariah menurun dari 11,1% pada tahun 2016 menjadi 9,1% pada tahun 2019.

Baca: Sambut Idul Adha, BNI Syariah Gelar Qurbanku Hasanahku Salurkan 530 Hewan Kurban Senilai 4,3 M

Populasi penduduk muslim di Indonesia yang mencapai 87,18 persen dari total penduduk sejumlah 255 juta, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang sangat berpotensi dalam meningkatkan indeks inklusi keuangan syariah.

Implementasi ekosistem pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berbasis pondok pesantren yang telah diluncurkan, merupakan sinergi Kemenko Perekonomian Cq. Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan bersama Sekretariat Wakil Presiden, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Kementerian/Lembaga terkait lainnya, serta Lembaga Keuangan Syariah.

Diharapkan implementasi ekosistem pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berbasis pondok pesantren ini dapat terlaksana hingga kepada 3.300 pondok pesantren pada tahun 2024.

Potensi pondok pesantren yang berjumlah 28.194 di seluruh wilayah Indonesia, disertai besarnya jumlah penduduk muslim, merupakan peluang untuk meningkatan inklusi keuangan syariah melalui implementasi ekosistem dimaksud, melalui:

BERITA REKOMENDASI

1) Edukasi dan literasi keuangan Syariah

2) Pembiayaan Syariah bagi UMK sekitar pondok pesantren dan UMK binaan pondok pesantren

3) Pembukaan rekening syariah

4) Program tabungan emas

5) Kemandirian ekonomi pesantren terintegrasi keuangan syariah mendukung halal value chain.


Selain itu, terdapat ekosistem pendukung pada implementasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berbasiskan pondok pesantren meliputi:

1) terbentuknya di lingkungan Pondok Pesantren untuk Unit Layanan Keuangan Syariah (ULKS) yang terdiri dari Agen Bank Syariah, Agen Pegadaian Syariah, Agen Fintech Syariah, yang terintegrasi dengan Unit Pengumpul Zakat (UPZ), dan Halal Centre Pondok Pesantren

2) terciptanya sistem terintegrasi syariah pada pondok pesantren, mendukung pembayaran SPP santri/santriwati, payroll gaji guru/pengurus pondok pesantren, serta elektronifikasi sistem pembayaran di pondok pesantren dan juga lingkungan masyarakat sekitar pondok pesantren dalam rangka mendukung inklusi keuangan syariah berbasiskan digital, seperti penerapan kartu santri digital, dan metode pembayaran menggunakan QRIS pada kios digital di pondok pesantren.

Direktur Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi (paling kanan duduk) dan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Wury Ma’ruf Amin (dalam layar paling kiri) ketika mengisi acara Webinar Edukasi dan Literasi Keuangan Syariah bagi 500 UMK Wanita Jawa Timur dan Pondok Pesantren Mitra Barisan Ulama Muda Indonesia (BUMI), Jumat (7/8).

BNI Syariah berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan UMKM di Jawa Timur dengan menyalurkan pembiayaan  baik secara langsung dengan produk Pembiayaan Mikro Syariah maupun dengan kemitraan melalui skema linkage dengan mitra terpilih. 
Melalui BMT Nuansa Umat Jawa Timur pada tahun 2020 BNI Syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp25 miliar kepada lebih dari 100 UMKM termasuk diantaranya UMKM Wanita di lingkungan pesantren dengan usaha kerajinan tangan.
Direktur Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi (paling kanan duduk) dan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Wury Ma’ruf Amin (dalam layar paling kiri) ketika mengisi acara Webinar Edukasi dan Literasi Keuangan Syariah bagi 500 UMK Wanita Jawa Timur dan Pondok Pesantren Mitra Barisan Ulama Muda Indonesia (BUMI), Jumat (7/8). BNI Syariah berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan UMKM di Jawa Timur dengan menyalurkan pembiayaan baik secara langsung dengan produk Pembiayaan Mikro Syariah maupun dengan kemitraan melalui skema linkage dengan mitra terpilih. Melalui BMT Nuansa Umat Jawa Timur pada tahun 2020 BNI Syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp25 miliar kepada lebih dari 100 UMKM termasuk diantaranya UMKM Wanita di lingkungan pesantren dengan usaha kerajinan tangan. (BNI Syariah)

Baca: Kerja Sama PNM dan BNI Sediakan Fasilitas Pembiayaan Untuk Pelaku UMKM di Tengah Pandemi

“Edukasi dan literasi keuangan syariah adalah salah satu bagian dari Implementasi ekosistem pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berbasiskan pondok pesantren, yang diharapkan dapat meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah, serta mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional menghadapi pandemi Covid-19”, jelas Wury Ma’ruf Amin Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Indonesia.

Ia ditemui dalam cara Webinar Edukasi Dan Literasi Keuangan Syariah Bagi UMK Jawa Timur dan Pondok Pesantren Mitra BUMI pada 7 Agustus 2020, yang merupakan kerjasama antara Kemenko Perekonomian bersama Sekretariat Wakil Presiden dan Bank BNI Syariah.

“Dewan Kerajinan Nasional akan mendukung UMK pengrajin di Indonesia, untuk bangkit menghadapi pandemi Covid-19 ini, dengan senantiasa bersinergi bersama Pemerintah dan lembaga keuangan syariah termasuk Bank BNI Syariah”, tegas Wury Ma’ruf Amin.

Implementasi ekosistem ekonomi dan keuangan syariah bagi pondok pesantren dan juga UMK sangat penting, mengingat potensi dan ruang yang begitu besar dalam meningkatkan pangsa pasar syariah di Indonesia.

“Implementasi ekosistem pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berbasiskan pondok pesantren dilaksanakan sebagai salah satu wujud nyata bentuk adaptasi kebiasaan baru menghadapi pandemi Covid-19, seperti implementasi QRIS, kartu santri digital," ujar Iskandar Simorangkir, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian dikuti dengan peluncuran replikasi ekosistem tersebut kepada pondok pesantren mitra BUMI dan mitra Bank BNI Syariah.

Baca: Ekosistem Ekonomi Syariah Akan Diperbesar Lewat Pondok Pesantren

Ia melanjutkan, "Ke depannya kita akan uji coba transaksi keuangan santri/santriwati pondok pesantren secara biometrik, bekerjasama dengan layanan syariah LinkAja melalui platform iPesantren.id."

“BNI Syariah sebagai Hasanah Banking Partner berkomitmen mendukung implementasi ekosistem pengembangan ekonomi dan keuangan syariah kepada pondok pesantren yang ada di seluruh wilayah Indonesia dengan solusi produk dan layanan Perbankan Syariah yang kami miliki," ujar Iwan Abdi, Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan Bank BNI Syariah.

Sinergi antar stakeholder yang koordinatif dalam mengimplementasikan ekosistem pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berbasiskan pondok pesantren dan UMK di Provinsi Jawa Timur diharapkan dapat terus berjalan, mulai dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dewan Kerajinan Nasional Jawa Timur, Sidomuncul, Perkumpulan Perempuan Wira Usaha Indonesia (PERWIRA), Perkumpulan Tenaga Kerja Indonesia Purna (PERTAKINA), Teknologi Tepat Guna (TTG), BUMI, HijrahQu. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas