Dampak Pandemi, Pos Indonesia Akui Kinerja Bisnis Tahun Ini Berat
Tata Sugiarta menjelaskan tahun ini lebih berat dibanding tahun sebelumnya karena adanya pandemi Covid-19.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vice President Product Management & Marketing PT Pos Indonesia (Persero) Tata Sugiarta menjelaskan tahun ini lebih berat dibanding tahun sebelumnya karena adanya pandemi Covid-19.
"Exactly, jadi seperti kita ketahui, Pos Indonesia positioning product-nya kan menyatukan negeri. Artinya memang negeri kita yang terpisah oleh pulau menjadi tantangan industri kurir bahwa kita harus menyampaikan barang atau dokumen dari pulau satu ke pulau yang lain," kata Tata dalam wawancara online di Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Baca: Terlibat dalam Penyaluran BST, POS Indonesia Dapat Apresiasi
Dia bilang, di awal pandemi melanda kinerja bisnis perusahaan tidaklah mudah.
"Ditutupnya sejumlah penerbangan serta pelabuhan membuat logistik kita sempat mengalami kendala. Ini memang menjadi PR luar biasa pada saat itu karena kita lebih banyak bermain antar pulau," ulas Tata.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 juga memberikan dampak positif karena semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa kurir menyusul kebijakan WFH hingga PSBB.
Tata menerangkan PT Pos Indonesia senantiasa menawarkan produk unggulannya yakni layanan jemput gratis.
"Kita punya pasukan yang disebut Oranger, pasukan inilah yang menjemput barang atau dokumen untuk kemudian dikirim. Jadi tidak perlu lagi yang namanya datang ke kantor pos," terang Tata.
Dalam perkembangannya, PT Pos Indonesia juga memaksimalkan peran QPosin Aja dalam membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam berbelanja.
"Di aplikasi itu semuanya sudah komplet, mulai dari layanannya apa saja, mengenai tarif, track and trace dan sebagainya. Kami juga mendukung pembayaran non tunai," tuntas Tata.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.