Kaltera: Pertamina Tidak Sekadar Mengejar Profit tapi Juga Keberlangsungan Usaha
Pertamina (Persero) sebagai perusahaan migas (minyak dan gas) nasional bukan saja dituntut untuk profitable atau mengejar laba.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan migas (minyak dan gas) nasional bukan saja dituntut untuk profitable atau mengejar laba.
Namun juga keberlangsungan usaha. Langkah itu dilakukan dengan membenahi organsiasi perusahaan.
Ketua Kawula Litera Indonesia (Kaltera) Boy Agustinus mengungkapkan pembenahan organisasi di Pertamina dalam rangka menyambut era baru yang ditandai percepatan ketidakpastian serta perubahan revolusi industri 4.0.
Baca: PSBB Jakarta, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman
Baca: Didominasi Ekspor, Pertamina SMEXPO 2020 Catat Potensi Transaksi Lebih dari Rp 9 Miliar
"Tuntutan perubahan merupakan satu keniscayaan sejarah, karena itu pilihannya terbatas hanya kemauan melakukan perubahan atau tidak, jika berada dalam zona nyaman, maka akan tertelan zaman," kata Boy dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/9/2020).
Boy menilai, model kepemimpinan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan jajaran direksinya merupakan contoh kepemimpinan transformatif, yaitu membentuk perilaku, dan budaya organisasi yang berkembang menjadi nilai-nilai akomodatif memahami tantangan zaman ke depan.
"Transformatif juga ditandai semakin transparannya Pertamina dalam mengelola organisasinya serta menerapkan penempatan orang-orang secara tepat dan memandang perlunya kombinasi antara orang-orang yang senior dan yang muda muda," katanya.
Tidak heran, lanjutnya, mulai munculnya komisaris muda di PHE, PHI dan beberapa direksi muda di Elnusa dan di beberapa regional anak perusahaan menandakan satu kesempatan bahwa pertamina menjadi organisasi yang profitable sekaligus sustainable.
Kehadiran kombinasi anak anak muda juga mereka yang berpengalaman diharapkan membawa arah perubahan yang lebih baik ke depan bagi perusahaan.
Kepemimpinan transformatif juga membawa satu role model keteladanan dalam berintegritas ini ditandainya dengan keseriusan Pertamina memproses setiap laporan whistle blower yang tentu disertai dengan adanya bukti-bukti yang mendukung.
"Karena mempunyai integritas maka kekuatan moralitas itulah yang membawa perubahan kultur di pertamina terasa sekali ke arah perubahan kultur serta transparan dengan KPI yang menjadi ukuran dan penerapan good governance secara serius," tandasnya.