Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengusaha Dukung Upaya Pemerintah Tekan Jumlah Perokok Anak

Ketua Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Sulami Bahar menyatakan, asosiasinya mendukung upaya pemerintah menekan prevalensi merokok anak.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pengusaha Dukung Upaya Pemerintah Tekan Jumlah Perokok Anak
IST
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Sulami Bahar menyatakan, asosiasinya mendukung upaya pemerintah menekan prevalensi merokok anak.

Menurutnya, penyebab anak-anak merokok karena ada anggota keluarga yang juga merokok, pendidikan, lingkungan sosial, teman sekolah, dan kondisi psikologis.




“Tentunya kami sendiri dari industri rokok tidak menghendaki adanya kenaikan prevalensi merokok anak karena kita sudah mengikuti peraturan pemerintah,” kata Sulami dalam keterangan Selasa (6/10/2020).

Sulami menegaskan bahwa harga rokok mahal tidak menjamin penurunan prevalensi anak merokok.

Hasil studi menyatakan 43 persen jika harga rokok naik perokok akan memilih beralih ke produk lain.

Baca: Survei Yayasan ALIT: Rokok Murah Biang Kerok Melonjaknya Jumlah Perokok Anak

Sedangkan sebanyak 57 persen tidak beralih produk rokok, sehingga harga yang berubah tidak berpengaruh terhadap perubahan konsumsi rokok usia dini.

BERITA TERKAIT

Sulami berharap, pemerintah dapat fokus dalam mengoptimalisasi kebijakan yang sudah ada.

Baca: Hasil Studi: HPTL Berpotensi Kurangi Risiko bagi Perokok di Indonesia

"Upaya edukasi dan sosialisasi ini merupakan tanggung jawab berbagai pihak dari mulai pemerintah, pihak swasta, dan orang tua. Yang diperlukan adalah kerjasama semua pihak untuk implementasi secara giat. Regulasi PP 109/2012 sudah sangat komprehensif dan tidak perlu diubah," ujarnya.

Dia menambahkan industri rokok keberadaannya sudah sangat tertekan dari kenaikan cukai dan terlebih kondisi perekonomian yang sulit akibat pandemi Covid-19.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi menjelaskan bahwa sudah ada wacana untuk melakukan perluasan Pictorial Health Warning (PHW) yang terdapat dalam kemasan rokok, dari sebelumnya 40 persen menjadi 75-90 persen.

Perluasan gambar peringatan bahaya merokok itu diharapkan dapat menurunkan angka prevalensi merokok anak.

“Pengawasan terhadap anak harus dilakukan agar mereka tidak tergiur dan mencoba. Keberadaan iklan rokok memberikan dampak kepada anak dan perokok pemula akan memanfaatkan kondisi ini,” kata Oscar dalam konferensi pers yang bertajuk .Menagih Janji Pemerintah Turunkan Perokok Anak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas