Arcandra Tahar: Infrastruktur Jadi Kunci Pengembangan Bisnis Migas
Menurut Arcandra Tahar, perusahaan migas juga harus memastikan dari mana sumber pasokan migasnya serta potensi pasar yang akan menyerapnya.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menilai infrastruktur merupakan kunci dalam pengembangan bisnis minyak dan gas (migas).
Menurutnya, perusahaan migas juga harus memastikan dari mana sumber pasokan migasnya serta potensi pasar yang akan menyerap energi tersebut.
"Aspek teknologi dan komersial selanjutnya akan menjadi faktor penentu, apakah infrastruktur yang dibangun tersebut mampu menciptakan multiplier bisnis secara maksimal dalam kurun waktu tertentu kepada pelaku ekonomi," kata Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) itu dalam pernyataannya, Selasa (3/11/2020).
Dia menjelaskan, saat ini PGN terus melakukan berbagai upaya untuk tetap mengembangkan infrastruktur di berbagai daerah.
Baca juga: Amanah BUMN, Pertamina Kembangkan Inovasi Bisnis Untuk Perluas Layanan Energi
Mengingat dampak pandemi Covid-19 terhadap berbagai sektor ekonomi sangat besar, termasuk berkurangnya konsumsi energi, PGN juga dituntut untuk menjalankan efisiensi sebaik mungkin.
"Misalnya pada tahap awal, harus ditentukan target bisnis proyek tersebut secara jelas, terukur berdasarkan data yang valid. Deadline dan milestone yang akan dicapai harus clear dengan didukung oleh pemahaman yang matang terhadap pasar atau konsumen," jelasnya.
Baca juga: Menteri ESDM Yakinkan Perlunya Transisi Energi, Ini Alasannya
Sebelum konstruksi dari sebuah infrastruktur akhirnya dibangun, maka tim proyek itu harus melalui beberapa fase strategis.
Seperti identifikasi atas partner-partner strategis ataupun eksisting klien yang memungkinkan untuk menjadi bagian dari target proyek baru tersebut.
"Catatan pentingnya, menentukan teknologi, strategi kontrak, estimasi capek dan opek serta opsi pembiayaan akan menjadi bagian dari fase krusial dalam pembangunan sebuah proyek infrastruktur," ujarnya.
Arcandra menegaskan, faktor teknologi dan aspek komersial inilah yang kini dikedepankan oleh PGN dalam memutuskan sebuah proyek infrastruktur migas.
Hasilnya juga telah terbukti efektif, pada proyek infrastruktur pipa minyak ke blok Rokan, PGN bisa menghemat biaya 150 juta dolar AS atau lebih dari Rp2,1 triliun.