Kehadiran Vaksin Sinovac Tidak Cukup Kuat Dorong Sentimen Positif Pasar Keuangan
"Ini yang perlu ada respons cepat dari pemerintah, karena vaksin ini butuh waktu untuk didistribusikan," jelas Bhima.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tibanya 1,2 juta vaksin virus corona (Covid-19) yang diproduksi Sinovac China, dianggap belum bisa sepenuhnya mengatasi pandemi dan meningkatkan optimisme pasar keuangan.
Hal itu karena saat ini angka warga yang terinfeksi virus ini di Indonesia, masih tinggi dan belum mengalami penurunan.
Seperti yang disampaikan Ekonom INDEF Bhima Yudhistira terkait respons pasar dalam menanggapi tibanya 1,2 juta vaksin Sinovac di Indonesia.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sudah Tiba, Ini Dampaknya Terhadap Pemulihan Ekonomi Indonesia
"Kalau dilihat, di satu sisi ada vaksin, tapi angka kasus positif Covid-19 nya terus mengalami kenaikan. Ini kan rekor di atas 8.000 kasus harian, akhirnya optimisme terhadap vaksin ini masih terganjal atau terhambat dari kenaikan kasus harian dari Covid-19," ujar Bhima, kepada Tribunnews, Senin (7/12/2020).
Ia menilai, pemerintah harus cepat dalam mendistribusikan vaksin tersebut.
"Ini yang perlu ada respons cepat dari pemerintah, karena vaksin ini butuh waktu untuk didistribusikan," jelas Bhima.
Kecepatan pemerintah dalam melakukan vaksinasi terhadap warga, khususnya kelompok prioritas seperti lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit bawaan pun akan menjadi salah satu penggerak sentimen pasar.
Baca juga: Tiba di Cengkareng Pada Minggu Malam, Vaksin Sinovac Langsung Disimpan di Bio Farma Bandung
"Apalagi jumlah orang lansia, kemudian dengan penyakit bawaan yang menjadi prioritas dari vaksin ini jumlahnya cukup banyak di Indonesia," tegas Bhima.
Selain itu, saat ini juga memasuki momen jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, tentunya kebijakan pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan juga dinilai akan berpengaruh pada sentimen pasar.
"Kemudian juga berkaitan dengan bagaimana protokol kesehatan, apalagi menjelang Natal dan tahun baru, libur panjang ini apakah protokol kesehatan, sarana fasilitas kesehatan sudah disiapkan dengan cukup baik. Nah itu yang juga bisa menggerakkan sentimen sentimen di pasar keuangan kedepannya," pungkas Bhima.
Sebelumnya, 1,2 juta vaksin Sinovac tiba di tanah air pada Minggu (6/12/2020) malam.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa vaksin ini sebenarnya telah melewati proses uji klinis pada Agustus lalu.
"Saya ingin menyampaikan satu kabar baik, hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta doss vaksin Covid, vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung dari Agustus lalu," jelas Jokowi.
Sementara itu, ada pula vaksin yang akan didatangkan dalam bentuk bahan baku untuk nantinya diproduksi oleh Bio Farma.
"Selain vaksin dalam bentuk jadi, bulan ini akan tiba 15 juta dosis vaksin. Dan Januari 30 juta dosis dalam bentuk bahan baku yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma," kata Jokowi.