Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Edwin Soeryadjaya: Krisis Akibat Pandemi Jauh Lebih Berat dari Krisis Ekonomi 1998

"Saya realistis saja, saya siap-siap untuk tetap tinggal di rumah dan work from home sampai paling tidak bulan Agustus ini," ucap Edwin Soeryadjaya

Penulis: Lusius Genik Ndau Lendong
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Edwin Soeryadjaya: Krisis Akibat Pandemi Jauh Lebih Berat dari Krisis Ekonomi 1998
stocks.asia
Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, keduanya pernah berkolaborasi mendirikan perusahaan investasi Saratoga Capital. 

"Kita juga sudah melobi pemerintah dan sudah diizinkan. Perusahaan-perusahaan yang mampu untuk melakukan vaksinasi mandiri akan diberikan kesempatan untuk impor, beli langsung dan melakukan vaksinasi pada pegawainya," ucap Edwin.

Edwin mengungkapkan, pihaknya juga bertekad agar proses vaksinasi Covid-19 oleh perusahaannya dapat menyasar elemen masyarakat umum."Tapi sekeliling perusahaan juga kita mau coba untuk membantu," ucap Edwin.

Edwin mengungkapkan, krisis akibat pandemi Covid-19 lebih berat dibanding krisis 1998. Bukan tanpa alasan, semua negara di dunia saat ini terdampak pandemi.

Bahkan rata-rata pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia, pada tahun 2020, terkontraksi mencapai minus 4,2 persen - minus 4,5 persen akibat pandemi Covid-19.

Indonesia sendiri pada kuartal III sempat mengalami kontraksi mencapai minus 2,9 persen."Lebih berat, karena seluruh dunia yang merasakan. Kalau 1998 hanya di Asia," kata Edwin.

Edwin mengungkapkan, salah satu perusahaan dari 29 usaha yang dia kelola mengalami kondisi yang benar-benar sulit akibat pandemi. Bahkan, 450 karyawan di perusahaan yang sangat terdampak itu terpaksa diberhentikan.

"Salah satu perusahaan yang saya kelola itu terus terang, itu sangat berat karena 450 orang tidak lagi bisa bekerja, kita di situ sewa menyewa," ucap Edwin.

BERITA TERKAIT

Edwin berusaha merelokasi 450 karyawan yang diberhentikan itu untuk menekuni pekerjaan lain.

"Hanya kita coba untuk merelokasi mereka untuk pekerjaan lain, dan mendidik juga, untuk menjadi mandiri," kata Edwin.

Penanganan pandemi Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) oleh Pemerintah sudah dilakukan semaksimal mungkin. Edwin berharap agar masyarakat tidak menyerah menghadapi situasi sulit akibat pandemi.

"Kalau Pemerintah kelihatannya sedang melakukan apa yang bisa dilakukan. Untuk kita semua, saya hanya bisa berharap bahwa tidak ada yang mau begitu saja menyerah, harus berupaya terus," ujar Edwin.

"Ikhtiar itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti webinar ini banyak bisa hal yang di-share, apa-apa saja yang bisa diperbuat," sambung pria berusia 71 tahun itu.

Namun demikian, bisnis di sektor home industry justru kian merebak di tengah situasi pandemi. Edwin mengungkapkan, beberapa teman anaknya saat ini mulai menggeluti home industry.

"Banyak teman-teman anak saya itu jadi punya home industry. Ada yang bikin kue, ada yang bikin baju, ada yang masak, itu home industry yang bisa berkembang juga," ujar Edwin.

"Yang lain-lain saya kurang tahu, karena kebutuhan saya tidak terlalu banyak. Makan juga cuma tiga kali sehari paling banyak," sambung dia. (tribun network/lusius genik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas