Pulihkan Sektor Pariwisata, Pemerintah Akan Gulirkan Rp 13,4 Triliun
Menparekraf/Kepala Baparekraf Sandiaga Uno mengaku usulan terkait soft loan ini juga atas dukungan dan kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
*Rp 9,9 Triliun untuk Hotel dan Restoran
*Rp 3,5 Triliun untuk Sektor Mikro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) saat ini tengah mendorong usulan program pinjaman lunak (soft loan) sebesar Rp 9,9 triliun untuk membangkitkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali seperti hotel dan restoran.
Menparekraf/Kepala Baparekraf Sandiaga Uno mengaku usulan terkait soft loan ini juga atas dukungan dan kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
"Kami dan Pemerintah Provinsi Bali sedang mendorong satu paket jumbo 9,9 triliun yang diarahkan untuk paket stimulus penyelamatan sektor pariwisata dan juga ekonomi kreatif," ujar Sandiaga, dalam agenda virtual 'Bincang-bincang CHSE dan Gerakan Pakai Masker', Selasa (2/2).
Baca juga: Prihatin Banyak Bisnis Pariwisata yang Bangkrut, Penyaluran Dana Hibah Akan Diperluas
Ia menjelaskan bahwa soft loan ini akan digunakan untuk membayar gaji para karyawan di tengah ketidakpastian akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Saat ini, kata dia, istilah 'cash is king' menjadi pembicaraan hangat karena uang cash di masa resesi seperti saat ini dianggap sangat penting.
"Karena sekarang adalah cash is king, butuh sekali dana untuk membayar karyawan untuk bertahan," jelas Sandiaga.
Baca juga: Menteri Sandiaga Sampaikan Kunci Sukses Pariwisata Bukan Cuma Hotel Bintang Lima
Ia menilai dana darurat ini akan membuat pelaku bisnis di sektor parekraf bertahan, setidaknya hingga dua tahun ke depan sambil terus mengupayakan langkah pemulihan.
"Nah inilah paket pinjaman lunak kepada sektor korporasi yang bergerak di pariwisata dan ekonomi kreatif yang mereka bisa bertahan mungkin 1 hingga 2 tahun ke depan. Jadi paket ini sedang kita dorong bersama-sama," ujar Sandiaga.
Selain rencana menggulirkan pinjaman lunak, Sandiaga juga akan mendorong penambahan pinjaman lunak (soft loan) yang difokuskan untuk parekraf skala mikro di provinsi Bali.
Ia menyebut angka usulan untuk soft loan berupa paket mikro ini berada di kisaran Rp 3,5 triliun.
Baca juga: Kekecewaan Wisatawan Tak Bisa Foto di Papan Jalan Malioboro: Jauh-jauh dari Tasik Ternyata Ditutup
Sehingga jika dihitung secara total, ia meminta pemerintah mengucurkan stimulus sebesar Rp 13 triliun lebih, khusus untuk sektor parekraf.
"Tapi saya ingin (paket ini) ditambah lagi, kalau tadi ada paket jumbo, ada juga paket mikro yaitu untuk pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang skalanya mikro dan kecil. Ini mungkin jumlahnya antara 3 atau 3,5 triliun," ujar Sandiaga.