Jutaan Anak-anak Indonesia Terancam Miskin Jika Bansos Tahun Ini Disetop
Lembaga riset SMERU memprediksi 2 juta anak di Indonesia akan jatuh ke jurang kemiskinan pada 2021 ini.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah memberikan banyak dampak negatif dan krisis di berbagi lini seperti ekonomi, sosial, dan keamanan.
Sektor ekonomi di Indonesia misalnya, selama setahun pandemi praktis membuat kegiatan sosial ekonomi di Indonesia melemah bahkan resesi. Sejumlah kebijakan untuk merelaksasi beban masyarakat sudah dilakukab oleh pemerintah.
Tapi, relaksasi untuk menggerakkan roda perekonomian sangat sulit dilakukan terus menerus apabila tak ditemukan solusi yang pas untuk menanggulangi virus Covid-19.
Sebuah survei dari lembaga riset SMERU memprediksi 2 juta anak di Indonesia akan jatuh ke jurang kemiskinan pada 2021 ini.
Hal ini diakibatkan pendapatan para orang tua yang terhenti akibat diberhentikan dari pekerjaan atau gelombang phk yang begitu besar.
Peneliti Senior The SMERU Research Institute, Athia Yumna mengatakan, anak-anak jadi salah satu kelompok yang kehilangan banyak hal selama masa krisis ini.
Baca juga: Bappenas Sebut Jika Tak Ada Bansos, Jumlah Orang Miskin RI Bakal Meroket
Meskipun tidak banyak disorot lantaran bukan masuk dalam golongan rentan terjangkit Covid-19.
Baca juga: Cek Data Penerima Bansos Tunai Rp 300 Ribu, Login dtks.kemensos.go.id, Ini Cara Mencairkan BST
Riset The SMERU Research Institute dilakukan pada sampel 12.000 lebih rumah tangga pada Oktober-November 2020. Athia memaparkan, sekitar 3 dari 4 rumah tangga yang memiliki anak mengalami penurunan pendapatan.
Baca juga: Fenomena Baru, Kopi dan Rokok Berperan dalam Tingkatkan Kemiskinan di Banten, Ini Hasil Survei BPS
Penelitiannya itu mendekatkan pada indikator kemiskinan anak yang dapat meningkat jika pemerintah menyetop program bantuan sosial (bansos) untuk rumah tangga pada tahun ini.
"Penelitian Unicef sudah memperkirakan sejak beberapa bulan lalu. Akan ada lebih dari 2 juta anak akan jatuh ke jurang kemiskinan bila bantuan sosial untuk rumah tangga dihentikan pada tahun ini, pada 2021," ujar Athia dalam sesi webinar berjudul Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi Pandemi Terhadap Rumah Tangga di Indonesia, Kamis (4/3/2021).
Athia dalam paparan hasil risetnya, mengungkapkan bahwa penyaluran bansos telah banyak membantu meringankan beban rumah tangga dalam masa yang sulit ini. Sebab bansos tunai maupun sembako adalah bantuan yang sifatnya mendesak, sehingga pemanfaatannya dilakukan seketika itu juga.
"Harus diakui, bahwa bansos adalah program yang meringankan masyarakat dalam krisis akibat pandemi. Tapi krisis belum akan berakhir dalam waktu dekat, sehingga penyaluran bantuan sosial masih diperlukan dengan penyempurnaan-penyempurnaan berkaca pada bantuan-bantuan sebelumnya di 2020," jelas Athia.
Selain The SMERU Research Institute, lembaga survei yang melakukan studi ini adalah UNICEF, UNDP, dan Prospera.