Tahun Ini Kementerian Keuangan Tutup Defisit APBN Lewat Utang, Nilainya Rp 6.361 Triliun
realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Februari 2021 mencapai Rp 63,6 triliun atau naik 2,8 persen year on year
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Februari 2021 mencapai Rp 63,6 triliun atau naik 2,8 persen year on year (yoy) dibanding periode sama tahun lalu Rp 61,8 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, pemerintah berhasil menutup defisit tersebut dengan pembiayaan utang.
"Kita cari pembiayaan sepanjang tahun, bahwa posisi per akhir Februari pembiayaan anggaran berhasil menutupi sebesar Rp 273,1 triliun. Ini sesuai rencana kita menutup defisit sampai akhir tahun," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (23/3/2021).
Luky menjelaskan, pemerintah melakukan pembiayaan yang merupakan bagian dari pengelolaan APBN secara keseluruhan tahun ini.
Baca juga: Pemerintah Butuh Rp 2.750 Triliun untuk Tanggulangi Pandemi, dari Mana Uangnya?
"Kami punya sasaran defisit di 2021 sebesar 5,7 persen atau nominalnya Rp 1.006,4 triliun," katanya.
Baca juga: Meski Surplus Arus Kas, Ternyata BPJS Kesehatan Masih Defisit Rp6,36 Triliun
Dia menambahkan, jumlah utang secara keseluruhan saat ini telah mencapai Rp 6.361 triliun dengan kondisi sesuai target.
"Jadi, dari segi jumlah utangnya kita sudah mencapai Rp 6.361 triliun dan itu sesuai yang dirumuskan di APBN," pungkas Luky.